Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2026. Target pertumbuhan ekonomi yang ambisius menjadi fokus utama dalam rencana ini, di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, memaparkan rencana tersebut. RKP 2026 akan bertema “Kedaulatan Pangan dan Energi serta Ekonomi yang Produktif dan Inklusif”.
Target Pertumbuhan Ekonomi dan Indikator Kesejahteraan
Pertumbuhan ekonomi menjadi prioritas utama RKP 2026. Target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan berada di kisaran 5,8% hingga 6,3%.
Rachmat menjelaskan bahwa angka 6,3% merupakan target ideal. Namun, mempertimbangkan berbagai ketidakpastian global, angka 5,8% ditetapkan sebagai target minimal.
Selain pertumbuhan ekonomi, sejumlah indikator kesejahteraan juga menjadi fokus. Pemerintah menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Tingkat kemiskinan ditargetkan turun hingga 6,5% – 7,5%. Pengangguran terbuka diharapkan berada di angka 4,44% – 4,96%.
Rasio Gini, sebagai indikator ketimpangan pendapatan, ditargetkan berada di angka 0,377 – 0,380. Indeks Modal Manusia juga diharapkan meningkat hingga mencapai level 0,57.
Prioritas Pembangunan Nasional 2026: Kedaulatan Pangan dan Energi
Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya program-program yang konkret, terukur, dan berdampak dalam RKP 2026.
Prioritas pembangunan terbagi dalam dua klaster utama. Klaster pertama adalah kedaulatan pangan dan energi.
Klaster ini mencakup sektor pangan, energi, pengelolaan air, dan pengelolaan sampah. Pemerintah akan fokus pada peningkatan produksi dan efisiensi di sektor-sektor ini.
Ekonomi Produktif dan Inklusif: Langkah Menuju Indonesia Emas
Klaster kedua dalam prioritas pembangunan adalah ekonomi yang produktif dan inklusif. Klaster ini meliputi berbagai sektor penting.
Sektor pendidikan dan kesehatan menjadi fokus utama. Deregulasi dan kepastian hukum juga akan ditingkatkan untuk mendorong investasi.
Pertahanan semesta menjadi bagian penting untuk menjaga stabilitas negara. Percepatan pertumbuhan ekonomi menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Adopsi teknologi dan inovasi akan didorong untuk meningkatkan produktivitas. Pengentasan kemiskinan akan terus menjadi perhatian utama.
Fokus terakhir dalam klaster ini adalah fiskal adaptif dan stabilitas makroekonomi. Pemerintah akan berupaya menjaga stabilitas ekonomi makro untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Rachmat menegaskan bahwa semua program telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Program-program ini juga mendukung transformasi struktural menuju Indonesia Emas.
Keberhasilan pencapaian target RKP 2026 sangat bergantung pada efektivitas program dan anggaran di seluruh kementerian, lembaga, dan daerah. Koordinasi dan sinergi antar stakeholder menjadi kunci keberhasilan.
Dengan target yang ambisius dan fokus pada dua klaster utama, RKP 2026 diharapkan dapat membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Tantangan ke depan tentunya masih besar, namun komitmen pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Emas patut diapresiasi.