preloader

Neraca Perdagangan Indonesia: BPS Revisi Jadwal Rilis Data Terbaru

Neraca Perdagangan Indonesia: BPS Revisi Jadwal Rilis Data Terbaru

Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini mengumumkan perubahan signifikan dalam jadwal rilis data neraca perdagangan Indonesia. Perubahan ini, yang efektif mulai Mei 2025, bertujuan untuk meningkatkan kualitas data yang disampaikan kepada publik. Data neraca perdagangan, yang sebelumnya dirilis setiap pertengahan bulan, kini akan dipublikasikan di awal bulan.

Keputusan ini diambil sebagai bagian dari komitmen BPS untuk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya. Dengan perubahan ini, BPS berharap proses pengumpulan dan pengolahan data dapat dioptimalkan, menghasilkan data yang lebih handal dan representatif bagi perekonomian Indonesia.

Perubahan Jadwal Rilis Data Neraca Perdagangan

BPS menyatakan perubahan jadwal rilis data neraca perdagangan dilakukan semata-mata untuk meningkatkan kualitas data. Data sementara yang biasanya dirilis di pertengahan bulan kini ditiadakan. Proses penyempurnaan data akan dilakukan hingga data final siap dirilis di awal bulan berikutnya.

Hal ini menandakan upaya BPS untuk lebih meningkatkan akurasi dan keandalan data yang diberikan. Data yang lebih akurat akan sangat membantu para pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan yang tepat.

Data Inflasi April 2025: Kenaikan dan Faktor Penyebabnya

BPS mencatat inflasi month-to-month (m-to-m) pada April 2025 sebesar 1,17 persen. Angka ini menunjukkan kenaikan indeks harga konsumen dari 107,22 pada Maret 2025 menjadi 108,47 pada April 2025.

Inflasi year-to-date (y-to-d) April 2025 tercatat sebesar 1,56 persen, sedangkan inflasi year-on-year (y-on-y) mencapai 1,95 persen. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan data ini dalam konferensi pers pada 2 Mei 2025.

Komoditas Penyumbang Inflasi

Kenaikan tarif listrik menjadi penyumbang utama inflasi pada April 2025, berkontribusi sebesar 0,97 persen. Emas perhiasan juga memberikan andil inflasi sebesar 0,16 persen.

Bawang merah (0,06 persen), cabai merah (0,04 persen), dan tomat (0,03 persen) turut berkontribusi pada inflasi. Namun, beberapa komoditas lain justru memberikan andil deflasi.

Komoditas Penyumbang Deflasi

Cabai rawit memberikan andil deflasi sebesar 0,08 persen. Daging ayam ras dan telur ayam ras masing-masing berkontribusi pada deflasi sebesar 0,06 persen dan 0,04 persen.

Kondisi ini menunjukkan dinamika harga komoditas yang kompleks dan perlu dipantau secara berkelanjutan. Perbedaan andil inflasi dan deflasi ini menunjukkan adanya fluktuasi harga yang dinamis di pasar.

Tingkat Inflasi April 2025 Menurut Komponen

Secara keseluruhan, semua komponen harga mengalami inflasi pada April 2025. Inflasi tertinggi disebabkan oleh kenaikan harga yang diatur pemerintah.

Komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 5,21 persen, berkontribusi 0,98 persen terhadap total inflasi. Tarif listrik, tarif angkutan udara, dan tarif kereta api menjadi faktor utama penyebabnya.

Kesimpulannya, perubahan jadwal rilis data neraca perdagangan oleh BPS menunjukkan komitmen lembaga tersebut terhadap kualitas data. Data inflasi April 2025 menunjukkan kenaikan yang didorong oleh beberapa faktor, terutama kenaikan harga yang diatur pemerintah. Pemantauan dan analisis data yang lebih akurat akan membantu pemerintah dan pelaku ekonomi dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dan efektif ke depannya.

Related Post

Konsultasi Gratis!
Ingin bisnis Anda tampil di halaman pertama Google? Konsultasikan dengan kami sekarang!