Saham Boeing merosot tajam pada perdagangan Kamis, 12 Juni 2025, setelah kecelakaan fatal yang melibatkan pesawat Boeing 787-8 Dreamliner milik Air India. Penurunan sebesar 4,79 persen ini membuat harga saham Boeing ditutup di angka USD 203,75. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius tentang keselamatan dan reputasi perusahaan manufaktur pesawat terbang raksasa tersebut. Insiden ini juga berdampak pada kapitalisasi pasar Boeing yang mencapai USD 153,63 miliar.
Kecelakaan pesawat Air India tersebut terjadi tak lama setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabad menuju Bandara Gatwick, London. Data dari FlightRadar24 menunjukkan pesawat tersebut dikirimkan ke Air India pada tahun 2014 dan mengangkut 242 orang.
Tragedi di Ahmedabad: Kecelakaan Fatal Boeing 787-8 Dreamliner
Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner milik Air India jatuh di dekat Ahmedabad, India, menewaskan 241 penumpang dan awak pesawat. Hanya satu orang yang selamat dan sedang menjalani perawatan medis. CEO Boeing, Kelly Ortberg, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menegaskan komitmen Boeing untuk mendukung investigasi yang dilakukan oleh otoritas India.
Boeing menyatakan akan bekerja sama sepenuhnya dengan Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India untuk mengungkap penyebab kecelakaan. Tim ahli Boeing telah dikerahkan untuk membantu penyelidikan. Proses investigasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran jelas mengenai penyebab kecelakaan dan langkah-langkah pencegahan di masa mendatang.
Dampak terhadap Saham Boeing dan Reputasi Perusahaan
Penurunan harga saham Boeing menunjukkan dampak langsung dari kecelakaan tersebut terhadap kepercayaan investor. Peristiwa ini terjadi setelah perusahaan menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari beberapa krisis keselamatan sebelumnya. Kenaikan harga saham Boeing lebih dari 20% sejak awal tahun disebabkan oleh sentimen positif terhadap perubahan manajemen dan perbaikan proses produksi.
Namun, kecelakaan Air India ini menimbulkan kekhawatiran baru, khususnya karena ini adalah kecelakaan fatal pertama yang melibatkan pesawat Boeing 787 Dreamliner sejak diluncurkan pada tahun 2011. Potensi investigasi lanjutan dan pengawasan yang lebih ketat dari regulator penerbangan global dapat berdampak pada produksi dan pengiriman pesawat Boeing di masa depan.
Analisis Pasar dan Prospek Ke Depan
Lembaga riset Edward Jones memberikan peringkat “Hold” untuk saham Boeing. Meskipun buku pesanan Boeing masih kuat dan pembatalan pesanan besar dianggap tidak mungkin, dampak keuangan jangka pendek tetap diprediksi. Keterlambatan pengiriman dan implikasi operasional lainnya dari proses investigasi dapat mempengaruhi kinerja keuangan Boeing.
Jeff Windau, analis industri senior Edward Jones, menekankan bahwa meskipun potensi keterlambatan pengiriman, waktu tunggu yang lama pada pesaing utama Boeing membuat pembatalan pesanan skala besar tidak terlalu mungkin terjadi. Namun, dampak jangka panjang dari kecelakaan ini masih perlu dipantau. Investigasi menyeluruh dan transparan sangat penting untuk mengembalikan kepercayaan publik dan investor terhadap Boeing. Kejadian ini mengingatkan kembali akan pentingnya keamanan penerbangan dan konsekuensi serius dari setiap kelalaian.
Peristiwa ini menjadi catatan penting dalam sejarah penerbangan dan akan menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan standar keamanan dan teknologi di industri penerbangan global. Dampak jangka panjang terhadap saham Boeing dan reputasi perusahaan masih belum dapat dipastikan sepenuhnya, namun akan bergantung pada hasil investigasi dan respon perusahaan terhadap kecelakaan tersebut.