Pasar saham menawarkan peluang menarik, khususnya pada emiten emas. Mirae Asset Sekuritas Indonesia melihat potensi penguatan harga emas global sebagai faktor kunci.
Potensi Kenaikan Harga Emas Hingga US$3.500 per Troy Ounce
Mirae Asset memprediksi harga emas masih bisa menguat hingga US$3.500 per troy ounce dalam jangka pendek (1-3 bulan). Ketidakpastian global yang tinggi menjadi pendorong utama.
Harga emas global telah melonjak signifikan, mencapai US$3.340 per troy ounce. Ini merupakan peningkatan lebih dari 27% dibandingkan posisi akhir 2024.
Prediksi kenaikan harga emas didukung oleh proyeksi rata-rata harga tahunan mencapai US$3.100 per troy ounce. Rata-rata harga emas tahun ini masih di bawah US$3.000 per troy ounce.
Momentum 90 hari masa suspensi tarif dagang Presiden AS Donald Trump menjadi salah satu faktor pendorong. Peningkatan permintaan emas menjelang perayaan Diwali di India juga turut berkontribusi.
Faktor Penurunan Harga Emas dan Pertimbangan Investasi
Meskipun optimistis, Mirae Asset juga memprediksi pelemahan harga emas pada akhir tahun. Hal ini disebabkan oleh tambahan suplai produksi dari Australia dan penurunan permintaan global.
Risiko geopolitik dan makroekonomi global tetap menjadi faktor utama penggerak harga emas. Sebagai aset safe haven, emas cenderung naik saat ketidakpastian global meningkat.
Reaksi pasar terhadap kebijakan tarif dagang Trump diprediksi baru akan terjadi jika keputusan akhir jauh melenceng dari angka yang diperkirakan. Angka 30% untuk tarif impor barang China ke AS dan 10% untuk tarif impor AS ke China sudah diantisipasi pasar.
Menariknya, meski tensi perang dagang mereda, terjadi aksi jual bersih investor asing di pasar saham Indonesia. Aliran dana asing keluar (foreign capital outflow) di pekan pertama Juni mencapai Rp4,7 triliun, terutama dari saham bank besar.
Emas sebagai Aset Safe Haven di Tengah Ketegangan Geopolitik
Harga emas naik pada Jumat (13/6/2025) ke level tertinggi dalam satu bulan. Kinerja mingguan emas pun positif, seiring investor mencari aset safe haven.
Serangan Israel terhadap Iran meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Hal ini mendorong investor untuk mencari aset aman seperti emas.
Harga emas spot naik 1,3% menjadi USD 3.428,28 per ounce. Harga emas batangan telah naik lebih dari 3,5% pada pekan tersebut.
Ketegangan geopolitik meningkat akibat serangan Israel terhadap Iran dan upaya AS menghentikan produksi bahan bom atom Iran. Investor beralih ke aset safe haven sebagai respons atas situasi tersebut.
Israel mengumumkan keadaan darurat karena ancaman serangan rudal dan pesawat nirawak dari Teheran. Militer AS juga mempersiapkan berbagai kemungkinan di Timur Tengah, termasuk evakuasi warga sipil AS.
Secara keseluruhan, prospek harga emas menarik untuk trading jangka pendek, terutama di tengah ketidakpastian geopolitik. Namun, investor perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan penurunan harga di masa mendatang. Pemantauan perkembangan situasi geopolitik dan ekonomi global tetap krusial dalam pengambilan keputusan investasi.