preloader

Laba Pertamina Rp 49,5T: Inovasi Energi Terbarukan, Kunci Masa Depan?

Laba Pertamina Rp 49,5T: Inovasi Energi Terbarukan, Kunci Masa Depan?

PT Pertamina mencetak rekor laba bersih Rp 49,5 triliun (US$ 3,13 miliar) di tahun 2024. Pencapaian ini luar biasa, mengingat fluktuasi harga minyak mentah global akibat gejolak geopolitik.

Laba Bersih Pertamina Tembus Rp 49,5 Triliun di Tengah Tantangan Global

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengungkapkan rasa bangga atas kinerja perusahaan. Pertamina mampu beradaptasi dan menunjukkan ketahanan tinggi sebagai BUMN strategis.

Kondisi geopolitik global yang menantang turut mempengaruhi harga minyak mentah dunia pada tahun 2024. Namun, Pertamina berhasil menjaga kinerja positif dan membukukan pendapatan mencapai Rp 1.194 triliun (US$ 75,33 miliar).

Kinerja positif ini merupakan hasil sinergi Pertamina dalam empat aspek utama: ketersediaan, aksesibilitas, keterjangkauan, dan penerimaan. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 dan Dasar Asta Cita.

Pertamina: Pilar Energi Nasional dan Komitmen terhadap Transisi Energi

Sebagai tulang punggung migas nasional, Pertamina berkontribusi besar pada lifting minyak (60%) dan gas (37%). Target produksi 1 juta barel per hari (bph) pada tahun 2030 atau lebih cepat, tengah digarap.

Di sektor hilir, Pertamina memasok 70% kebutuhan BBM nasional. Perusahaan juga terus memperkuat rantai pasok melalui digitalisasi, termasuk Subsidi Tepat Sasaran untuk biosolar dan LPG.

Program Pertashop dan BBM Satu Harga menjangkau daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Jaringan distribusi gas pun diperluas dengan total 33.000 km pipa transmisi dan distribusi, serta 820.000 sambungan rumah tangga.

Inovasi Dekarbonisasi dan Bauran Energi Menuju Masa Depan Berkelanjutan

Pakar ekonomi lingkungan IPB University, Aceng Hidayat, memuji inovasi Pertamina dalam transisi energi dan dekarbonisasi. Pertamina dinilai sebagai pemimpin dalam hal ini, menjadi contoh bagi perusahaan lain.

Pertamina telah bertransformasi menjadi perusahaan berkelanjutan. Komitmen lingkungan ini meningkatkan daya saing perusahaan, terutama dalam kerja sama global dan mendukung ketahanan energi nasional.

Aceng Hidayat menekankan pentingnya bauran energi bagi Pertamina. Walau penggunaan energi fosil masih penting dalam jangka pendek, penerapan green technology untuk mengurangi karbon harus terus ditingkatkan.

Pertamina telah menerapkan berbagai inovasi dekarbonisasi. Ini termasuk pengembangan Bio Refinery (HVO dan Green Gasoline), teknologi CCS/CCUS, dan pemasangan solar panel.

Pengembangan e-fuels, seperti e-metanol dan e-SAF, juga tengah dilakukan. E-fuels ini merupakan bahan bakar sintetik yang diproduksi menggunakan energi terbarukan.

Pertamina’s keberhasilan tahun 2024 menunjukkan kemampuan adaptasi dan komitmen terhadap keberlanjutan. Ke depan, peran Pertamina dalam transisi energi akan semakin penting bagi tercapainya target Net Zero Emission (NZE) nasional. Kinerja keuangan yang solid menjadi pondasi bagi investasi lebih besar di bidang energi terbarukan.

Related Post

Konsultasi Gratis!
Ingin bisnis Anda tampil di halaman pertama Google? Konsultasikan dengan kami sekarang!