preloader

The Fed Tahan Suku Bunga: Inilah Alasan Kunci-nya

The Fed Tahan Suku Bunga: Inilah Alasan Kunci-nya

The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuannya pada kisaran 4,25%-4,5% pada pertemuan Juni 2025. Keputusan ini diambil di tengah ekspektasi inflasi AS yang lebih tinggi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah di masa depan. The Fed mengindikasikan adanya rencana penyesuaian suku bunga ke depannya, meskipun masih terdapat ketidakpastian di antara para pejabatnya.

Keputusan ini disampaikan oleh Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) setelah mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi makro. Pernyataan kebijakan FOMC yang dirilis tidak jauh berbeda dari pertemuan Mei lalu.

The Fed Tahan Suku Bunga: Antisipasi Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi

FOMC mempertahankan target suku bunga pinjaman utama dalam rentang 4,25%-4,5%, angka yang sama sejak Desember 2024. Keputusan ini mencerminkan strategi The Fed untuk menyeimbangkan pengendalian inflasi dengan menjaga stabilitas ekonomi.

Meskipun inflasi masih tinggi, The Fed menilai perlu menunggu data ekonomi lebih lanjut sebelum memutuskan untuk menurunkan suku bunga. Hal ini menunjukkan pendekatan yang hati-hati dan berimbang dari bank sentral AS.

Proyeksi Penurunan Suku Bunga di Masa Mendatang

FOMC memproyeksikan dua kali penurunan suku bunga pada akhir 2025. Namun, proyeksi ini menunjukkan adanya perbedaan pendapat di antara para pejabat The Fed.

Proyeksi untuk tahun 2026 dan 2027 dipangkas, sehingga total penurunan suku bunga yang diharapkan menjadi empat kali, atau satu poin persentase penuh. Hal ini menandakan ketidakpastian yang masih tinggi terkait prospek ekonomi.

Tujuh dari 19 peserta komite bahkan tidak memperkirakan adanya pemotongan suku bunga tahun ini. Meskipun demikian, pernyataan kebijakan FOMC disetujui secara bulat.

Analisis Pernyataan FOMC

FOMC mencatat pertumbuhan ekonomi yang solid, tingkat pengangguran yang rendah, dan inflasi yang masih agak tinggi. Komite mengakui adanya ketidakpastian yang tinggi terhadap prospek ekonomi ke depan.

Komite juga memperhatikan risiko yang ada bagi kedua mandat utamanya, yakni menjaga stabilitas harga dan mendorong lapangan kerja penuh. Hal ini menunjukan komitmen The Fed untuk mengelola kebijakan moneter secara bijak.

Respons Bank Indonesia dan Pandangan Ekonomi ke Depan

Bank Indonesia (BI) secara terpisah juga mempertahankan BI-Rate sebesar 5,5 persen pada bulan Juni 2025. Keputusan ini diambil dalam Rapat Dewan Gubernur BI pada 17 dan 18 Juni 2025.

Suku bunga deposit facility tetap sebesar 4,75 persen, dan suku bunga lending facility tetap sebesar 6,25 persen. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan keputusan ini dalam konferensi pers.

Proyeksi ekonomi FOMC menunjukkan potensi tekanan stagflasi yang lebih lanjut, dengan PDB AS diproyeksikan tumbuh 1,4% pada 2025 dan inflasi mencapai 3%. Angka ini merevisi proyeksi Maret lalu.

Proyeksi pengangguran AS sedikit direvisi naik menjadi 4,5%, atau 0,1 poin persentase lebih tinggi dari Maret dan 0,3 poin persentase di atas tingkat pengangguran saat ini. Kondisi ini memerlukan pengamatan cermat dari para pengambil kebijakan.

Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan bank sentral masih memiliki waktu untuk menunggu data ekonomi terbaik sebelum melakukan penyesuaian suku bunga. The Fed akan terus memantau perkembangan ekonomi dan menyesuaikan kebijakannya jika diperlukan.

Kesimpulannya, keputusan The Fed untuk menahan suku bunga mencerminkan pendekatan yang hati-hati dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Meskipun terdapat proyeksi penurunan suku bunga di masa mendatang, ketidakpastian yang tinggi dan perbedaan pandangan di antara para pejabat The Fed menunjukkan perlunya pemantauan yang ketat terhadap perkembangan ekonomi global dan domestik. Langkah selanjutnya The Fed akan sangat bergantung pada data ekonomi yang akan datang.

Related Post