Bank Indonesia (BI) memproyeksikan perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua tahun 2025. Proyeksi ini tetap optimis meskipun tantangan eksternal berupa ketidakpastian ekonomi global masih ada, terutama akibat gejolak geopolitik di Eropa dan Timur Tengah, serta perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. BI meyakini berbagai langkah strategis akan mampu meminimalisir dampak negatif tersebut.
Pertumbuhan ekonomi domestik diperkirakan akan semakin membaik di semester kedua tahun 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juni 2025. Pemerintah dan BI berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025
BI memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 berada di kisaran 4,6 hingga 5,4 persen. Angka ini menunjukkan keyakinan BI terhadap kemampuan ekonomi Indonesia dalam menghadapi tantangan global. Meskipun terdapat penurunan ekonomi di beberapa negara maju, Indonesia diharapkan tetap mampu tumbuh positif.
Ketidakpastian ekonomi global sedikit mereda, meskipun tetap tinggi. Dinamika negosiasi tarif resiprokal AS dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah masih menjadi faktor yang perlu diwaspadai. Namun, BI optimistis kondisi ini dapat dikelola dengan baik.
Pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju seperti AS, Eropa, dan Jepang menunjukkan tren menurun. Hal ini terjadi meskipun terdapat kebijakan fiskal ekspansif dan pelonggaran kebijakan moneter di negara-negara tersebut. Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing.
Ekonomi Tiongkok juga melambat akibat penurunan ekspor, terutama ke AS. Penurunan permintaan domestik di Tiongkok turut berkontribusi terhadap perlambatan ini. Sebaliknya, ekonomi India diprediksi tumbuh baik, didorong oleh investasi yang masih kuat.
Prospek pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2025 diperkirakan tetap sebesar 3 persen. Tekanan inflasi di AS menurun seiring dengan perlambatan ekonomi. Meskipun ada kenaikan inflasi pada kelompok barang tertentu akibat kebijakan tarif, ekspektasi penurunan Fed Fund Rate (suku bunga kebijakan moneter Bank Sentral AS) tetap kuat.
Perlu Kewaspadaan dan Penguatan Kebijakan
Situasi perang dagang AS-Tiongkok dan gejolak geopolitik di Eropa dan Timur Tengah memerlukan kewaspadaan. BI menyarankan penguatan respons dan koordinasi kebijakan untuk menjaga ketahanan eksternal, stabilitas, dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Kerja sama antar lembaga menjadi kunci keberhasilan.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu terus didorong di tengah ketidakpastian global. Kebijakan tarif AS dan ketegangan geopolitik tetap menjadi perhatian utama. Pemerintah dan BI terus memantau perkembangan ekonomi global dan menyesuaikan strategi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2021-2025 menunjukkan kinerja ekspor non-migas yang baik. Hal ini dipengaruhi oleh front loading ekspor ke AS sebagai antisipasi kebijakan tarif. Keberhasilan ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan.
Sumber pertumbuhan dari permintaan domestik melalui konsumsi rumah tangga dan investasi perlu ditingkatkan. Pemerintah akan terus mendorong peningkatan daya beli masyarakat dan investasi swasta. Kebijakan yang tepat sasaran akan menjadi faktor kunci.
Inflasi Terkendali dan Prospek Ke Depan
BI memperkirakan inflasi di Indonesia akan tetap terkendali di kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen pada tahun 2025 dan 2026. Hal ini menunjukkan stabilitas harga yang terjaga. BI optimistis inflasi dapat dikendalikan dalam batas yang wajar.
Inflasi inti diperkirakan terjaga seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar. Kapasitas ekonomi yang memadai, imported inflation yang terkendali, dan dampak positif digitalisasi turut berkontribusi. Strategi pengendalian inflasi terus dikaji dan disempurnakan.
Inflasi volatile food juga diperkirakan terkendali. Hal ini didukung oleh sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah pusat serta daerah. Koordinasi yang erat menjadi kunci keberhasilan pengendalian inflasi.
Secara keseluruhan, BI menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025. Meskipun tantangan eksternal masih ada, kebijakan yang tepat dan koordinasi yang baik antara pemerintah dan BI diharapkan dapat menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pemantauan dan evaluasi terus dilakukan untuk memastikan strategi yang diterapkan tetap efektif dan relevan.