Stasiun Yogyakarta kini semakin meriah. Sebuah balon raksasa setinggi lebih dari 10 meter menghiasi area depan stasiun.
Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Visinema.
Balon Jumbo Dolan Neng Jogja: Ikon Baru Keramahan Yogyakarta
Balon Jumbo Dolan Neng Jogja, instalasi berbentuk karakter Don, hadir sebagai simbol keramahan KAI. Instalasi ini akan menghiasi Stasiun Yogyakarta hingga 30 Juni 2025.
Letaknya yang strategis di depan stasiun, berhadapan langsung dengan Malioboro, membuatnya mudah dilihat wisatawan.
Balon ini dapat dikunjungi publik dalam dua sesi setiap hari: pukul 06.00-13.00 WIB dan 15.00-23.00 WIB.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan tujuan di balik pemasangan balon raksasa ini.
Menurutnya, area depan Stasiun Yogyakarta merupakan titik temu penting bagi pelanggan dan wisatawan.
Peningkatan Signifikan Penumpang Stasiun Yogyakarta
Jumlah penumpang Stasiun Yogyakarta mengalami peningkatan signifikan. Pada 2024, tercatat 2.956.012 penumpang naik dan 2.902.443 penumpang turun.
Tren positif ini berlanjut hingga Januari-Mei 2025, dengan 1.164.550 penumpang naik dan 1.141.300 penumpang turun.
Peningkatan ini menunjukkan Yogyakarta sebagai destinasi wisata yang populer, terutama saat liburan sekolah.
Stasiun Yogyakarta tidak hanya melayani kereta jarak jauh, tetapi juga sebagai simpul utama layanan perkotaan.
Layanan Commuter Line Yogyakarta juga menunjukan peningkatan jumlah penumpang dari 727.895 (Januari-Mei 2024) menjadi 780.878 (Januari-Mei 2025).
KA Prameks juga mengalami peningkatan signifikan, dari 179.335 menjadi 207.325 penumpang dalam periode yang sama.
KAI juga menyediakan akses mudah ke Bandara YIA melalui KA Bandara. Pada 2024, layanan ini melayani 2.730.791 penumpang.
Jumlah penumpang KA Bandara pada empat bulan pertama 2025 mencapai 888.653 orang.
Komitmen KAI untuk Pengalaman Pelanggan yang Berkesan
Balon jumbo ini merupakan bagian dari komitmen KAI untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. KAI ingin memberikan kesan menyenangkan bagi para penggunanya.
Anne Purba menambahkan bahwa suasana yang baik sangat penting dalam perjalanan. Inilah alasan KAI menghadirkan sambutan yang lebih humanis dan dekat.
Stasiun Yogyakarta, atau Stasiun Tugu, bukan hanya stasiun kereta api, tetapi juga ikon Kota Yogyakarta.
Stasiun yang dibangun pada 1887 ini memiliki arsitektur bergaya Eropa klasik yang memikat.
Lokasinya yang strategis di pusat kota menjadikan stasiun ini pintu gerbang utama bagi wisatawan yang ingin menjelajahi Yogyakarta.
Dengan adanya balon raksasa ini, Stasiun Yogyakarta semakin menarik dan nyaman bagi pengunjung, mencerminkan peningkatan kualitas pelayanan dan upaya KAI untuk memberikan pengalaman perjalanan yang berkesan bagi setiap penumpang.
