Kementerian Perhubungan terus berupaya meningkatkan keselamatan angkutan jalan. Salah satu upayanya adalah memastikan semua bus masuk terminal dan setiap terminal beroperasi sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Ramp Check Berkala untuk Keamanan Penumpang
Direktur Prasarana Transportasi Jalan, Toni Tauladan, menjelaskan terminal tipe A akan melakukan ramp check (inspeksi keselamatan) pada bus AKAP. Terminal tipe B dan C akan memeriksa bus AKDP.
Pemeriksaan ini sesuai Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor KP-DRJD 7334 Tahun 2024. Inspeksi dilakukan saat bus kosong.
Jika ditemukan ketidaksesuaian, bus akan diperbaiki, pengemudi diganti, atau bahkan dikenakan sanksi. Prioritas keselamatan penumpang diutamakan; lebih baik tidak berangkat daripada tidak sampai tujuan.
SOP Ketat dan Rancang Bangun Terminal yang Modern
SOP pengoperasian Terminal Tipe A juga diperketat, terutama saat lonjakan penumpang. Hal ini berlaku pada hari besar keagamaan, libur sekolah, atau keadaan darurat.
Untuk kelancaran operasional, perlu penyusunan rancang bangun terminal yang memperhatikan volume angkutan dan sinkronisasi fasilitas. Perencanaan juga meliputi pola pergerakan kendaraan dan orang, manajemen lalu lintas, serta arsitektur dan lanskap.
Pedoman Penyusunan Rancang Bangun Terminal Penumpang (Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 164 Tahun 2024) berlaku lima tahun dan dievaluasi minimal sekali dalam periode tersebut.
Buku Kerja Rancang Bangun Terminal (Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor KP-DRJD 384 Tahun 2025) juga menjadi dokumen penting. Buku ini memuat Detail Engineering Design (DED) yang lengkap.
DED mencakup desain arsitektur, struktur bangunan, mekanikal (tata udara, sanitasi, dll.), elektrikal (catu daya, pencahayaan, dll.), tata ruang luar, dan rencana anggaran biaya.
Buku kerja juga mencakup perancangan sistem drainase, pemadam kebakaran, dan sistem online.
Kerja Sama Antar Instansi untuk Keselamatan Bersama
Kegiatan penyuluhan di Terminal Tipe A Tingkir, Jawa Tengah, bertujuan agar implementasi kebijakan berjalan optimal. Hadir berbagai pihak dalam acara tersebut.
Di antaranya Sekretaris Daerah Kota Salatiga, Kepala Dinas Perhubungan Kota Salatiga, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas I Jawa Tengah, dan perwakilan dari Kementerian Perhubungan.
Harapannya, kerja sama antar instansi akan menghasilkan peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi darat di Indonesia.
Dengan peningkatan pengawasan dan penerapan SOP yang ketat, diharapkan perjalanan penumpang akan lebih aman dan nyaman. Komitmen bersama dari seluruh pihak terkait sangat krusial dalam mencapai tujuan ini.
