preloader

Jababeka: Revolusi Hijau, Digitalisasi & Energi Terbarukan

Jababeka: Revolusi Hijau, Digitalisasi & Energi Terbarukan

Kawasan Industri Jababeka, yang dikenal sebagai kawasan industri terintegrasi, kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang lingkungan. Hal ini terlihat dari kunjungan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, ke Jababeka, yang disambut langsung oleh Direktur Utama PT Jababeka Infrastruktur, Didik Purbadi. Kunjungan ini menandai apresiasi pemerintah terhadap komitmen Jababeka dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Komitmen Jababeka terhadap Lingkungan yang Berkelanjutan

Jababeka memaparkan berbagai inovasi dalam pengelolaan lingkungannya kepada Menteri Hanif. Inovasi-inovasi ini tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga mencakup program sosial dan dampak ekonomi positifnya.

Salah satu inovasi yang diunggulkan adalah pemanfaatan teknologi digital untuk memonitor lingkungan. Sistem ini memberikan data real-time dan akurat terkait kualitas lingkungan.

Selain itu, Jababeka juga memanfaatkan energi surya untuk Water Treatment Plant (WTP) mereka, sebuah langkah yang menunjukkan komitmen terhadap energi terbarukan. Ini merupakan bukti nyata upaya Jababeka dalam mengurangi jejak karbon.

Revitalisasi Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan teknologi Integrated Fixed-film Activated Sludge (IFAS) juga menjadi sorotan. Teknologi ini menjanjikan pengelolaan limbah cair yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Penghargaan dan Cita-cita Menuju Proper Emas

Menteri Hanif Faisol Nurofiq memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan Jababeka meraih penghargaan Proper Hijau secara berturut-turut. Ia mengakui bahwa mendapatkan penghargaan tersebut merupakan tantangan besar bagi kawasan industri.

Didik Purbadi, Direktur Utama PT Jababeka Infrastruktur, mengungkapkan ambisi Jababeka untuk meraih Proper Hijau kembali di tahun 2025. Target ini menunjukkan komitmen Jababeka untuk terus berinovasi dan meningkatkan kinerja lingkungan.

Keberhasilan meraih Proper Hijau tiga kali berturut-turut akan membuka jalan bagi Jababeka untuk mendapatkan penghargaan Proper Emas. Prestasi ini akan menjadikan Jababeka sebagai model kawasan industri berkelanjutan di tingkat nasional.

Inovasi dalam Pengelolaan Sampah dan Air

Jababeka berencana untuk terus berinovasi, salah satunya dengan melakukan daur ulang air limbah untuk mendukung ketahanan air. Hal ini penting dalam konteks perubahan iklim dan kelangkaan air.

Pengelolaan sampah mandiri juga menjadi fokus utama Jababeka. Mereka berkomitmen untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir.

Jababeka juga akan memperluas Net Zero Industrial Cluster Community (NZICC) sebagai strategi keberlanjutan dan dekarbonisasi. Program ini bertujuan untuk mendorong perusahaan-perusahaan di kawasan industri untuk mengurangi emisi karbon.

Kerjasama dan Pengembangan Riset Lingkungan

Kunjungan Menteri Lingkungan Hidup juga bertujuan untuk mensosialisasikan aturan pengelolaan lingkungan dan melakukan verifikasi lapangan. Hasilnya, disepakati inisiatif pembentukan desk bersama antara Kementerian LH/Dinas LH dengan pengelola kawasan industri.

Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kepada tenant kawasan industri. Kerjasama ini diharapkan dapat mempermudah akses informasi dan penyelesaian masalah terkait lingkungan.

Didik Purbadi juga menyampaikan harapannya agar Kementerian Lingkungan Hidup memfasilitasi pembentukan pusat riset lingkungan hidup di President University. Hal ini didorong oleh kolaborasi yang telah terjalin antara President University dengan perusahaan industri di Jababeka dan nasional.

Sebagai informasi tambahan, Menteri Hanif berkesempatan meninjau langsung instalasi baru plant Integrated Fixed-film Activated Sludge (IFAS) Tahap 2 di Waste Water Treatment Plant Jababeka. Instalasi ini memiliki kapasitas 14.850 m3/day dan menggunakan teknologi canggih dalam pengolahan limbah cair.

Keberhasilan Jababeka dalam pengelolaan lingkungan hidup tidak hanya menguntungkan perusahaan, namun juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Komitmen Jababeka untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak menjadi contoh bagi kawasan industri lainnya di Indonesia untuk menuju keberlanjutan.

Related Post