preloader

IHSG Naik Tajam! Saham Apa yang Melesat Pagi Ini?

IHSG Naik Tajam! Saham Apa yang Melesat Pagi Ini?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan performa positif pada perdagangan Selasa, 1 Juli 2025. Pembukaan perdagangan hari itu langsung disambut dengan penguatan signifikan, menandai tren pemulihan yang cukup menjanjikan.

Penguatan IHSG ini melanjutkan momentum positif dari perdagangan sebelumnya. Sejumlah faktor fundamental dan sentimen pasar global berkontribusi terhadap kinerja IHSG yang menggembirakan ini.

IHSG Melonjak di Pembukaan Perdagangan

Pada pukul 09.08 WIB, IHSG telah mencapai level 6.960, meningkat 32,63 poin atau 0,47 persen dari penutupan sebelumnya.

Data RTI Business mencatat volume perdagangan yang cukup tinggi, dengan 1,29 miliar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp 1,19 triliun.

Dari total saham yang diperdagangkan, 250 saham mengalami kenaikan, sementara 126 saham lainnya mengalami penurunan. Sebanyak 220 saham lainnya stagnan.

Analisis Teknis dan Fundamental yang Mendukung Penguatan

Ratna Lim, analis dari Phintraco Sekuritas, melihat indikasi pemulihan IHSG secara teknikal.

Ia memproyeksikan area resistance IHSG di level 7.000, pivot di 6.950, dan support di 6.800. Pergerakan IHSG dari lower band menuju middle band menunjukkan potensi recovery.

Indikator teknikal seperti Stochastic RSI menunjukkan pembalikan arah ke atas dari area oversold. Meskipun MACD masih menunjukkan tren menurun, histogram mulai mengecil dan garis MACD mendekati garis sinyal, menandakan potensi golden cross.

Penguatan IHSG juga didorong oleh faktor fundamental. Sentimen positif dari pasar global, aksi window dressing kuartal II, dan rilis deregulasi pemerintah menjadi katalis penting.

Pemerintah mengumumkan paket deregulasi tahap I yang mencakup relaksasi aturan impor dan kemudahan berusaha di bidang perdagangan. Tujuannya untuk meningkatkan peringkat kemudahan usaha di Indonesia.

Sentimen Global dan Data Ekonomi Domestik

Data ekonomi domestik juga berperan dalam penguatan IHSG. Pasar menanti rilis data neraca perdagangan Mei 2025 yang diproyeksikan surplus USD 2,53 miliar.

Angka ini meningkat signifikan dari surplus April 2025 sebesar USD 0,15 miliar. Inflasi Juni 2025 diperkirakan naik menjadi 1,83 persen YoY dari 1,6 persen YoY sebelumnya.

Dari sisi global, Wall Street ditutup menguat pada hari yang sama. Pembatalan rencana pajak layanan digital oleh Kanada terhadap perusahaan teknologi AS meredakan ketegangan dagang.

Investor juga memantau dinamika politik anggaran di AS, dengan Senat Amerika Serikat menyetujui prosedur awal untuk membahas RUU anggaran pemerintahan Trump.

Saham-saham seperti KRYA, NINE, SPRE, MAPI, HOKI, KPIG, ARCI, MBMA, HRTA, NOBU, FUTR, dan NICL berkontribusi pada penguatan IHSG.

Sebaliknya, saham-saham seperti BTPN, NIRO, DLTA, JAYA, SAFE, BBSS, BIRD, BULL, VAST, LSIP, SILO, YUPI, TBIG, APEX, dan JAWA mengalami penurunan.

Secara keseluruhan, kinerja IHSG pada Selasa, 1 Juli 2025, menunjukkan optimisme pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia dan sentimen positif dari pasar global. Pemantauan terhadap perkembangan data ekonomi dan sentimen pasar akan tetap penting untuk melihat kelanjutan tren positif ini.

Ke depannya, perlu diperhatikan perkembangan data ekonomi domestik dan global, serta sentimen investor untuk memprediksi pergerakan IHSG. Deregulasi pemerintah dan upaya peningkatan iklim investasi diharapkan dapat mendukung pertumbuhan IHSG jangka panjang.

Related Post