Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami penguatan pada perdagangan Rabu, 2 Juli 2025. Hal ini bergantung pada kemampuan IHSG untuk bertahan di level support 6.900. Jika berhasil, maka penguatan akan berlanjut. Sebaliknya, jika IHSG menembus level support tersebut, potensi koreksi hingga ke level 6.780-an cukup besar.
Prediksi ini disampaikan oleh para analis dari beberapa sekuritas terkemuka di Indonesia. Mereka menganalisis pergerakan IHSG berdasarkan data terkini, tren pasar, dan sentimen global. Analisis mereka menawarkan gambaran yang komprehensif tentang potensi pergerakan IHSG di masa mendatang.
Analisis IHSG: Support dan Resistance
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memperkirakan IHSG akan menguji level support di 6.900. Ia mengatakan, jika IHSG mampu bertahan di atas angka tersebut, maka penguatan akan berlanjut.
Namun, jika IHSG menembus level support 6.900, Fanny memprediksi potensi koreksi hingga ke kisaran 6.780. IHSG diperkirakan bergerak di antara level support 6.870-6.900 dan resistance 6.950-7.000.
Sentimen Positif Namun Dekat Titik Jenuh Beli
Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tanar, mengamati momentum pasar yang masih positif. Namun, ia juga mengingatkan bahwa IHSG berada di area jenuh beli.
Tasrul melihat tren bullish jangka pendek IHSG cukup kuat. Indeks saat ini bergerak mendekati resistance level 1 di 6.965,16 dan berpotensi menguji resistance level 2 di 7.000,42.
Jika terjadi koreksi, IHSG memiliki support level 1 di 6.877,02 dan support level 2 di 6.830,13. Level-level ini krusial untuk memantau potensi pembalikan harga.
Meskipun momentum masih mengarah ke atas, Tasrul mengingatkan bahwa reli saat ini mendekati titik jenuh. Peluang kenaikan tetap ada, tetapi risiko koreksi teknikal perlu diwaspadai. Level kritis berada di 6.830.
Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Sebelumnya
Fanny Suherman memberikan rekomendasi saham pilihan, yaitu ENRG, INET, WIFI, BKSL, MBMA, dan SSIA. Rekomendasi ini didasarkan pada analisis teknikal dan fundamental.
- ENRG: Spec Buy dengan area beli di 328-332, cutloss di bawah 320. Target jual dekat di 338-344.
- INET: Spec Buy dengan area beli di 166-168, cutloss di bawah 164. Target jual dekat di 170-176.
- WIFI: Buy on Weakness dengan area beli di 1970-1995, cutloss di bawah 1955. Target jual dekat di 2.010-2.060.
- BKSL: Buy on Weakness dengan area beli di 125-127, cutloss di bawah 124. Target jual dekat di 130-132.
- MBMA: Spec Buy dengan area beli di 432-438, cutloss di bawah 430. Target jual dekat di 444-450.
- SSIA: Spec Buy dengan area beli di 1.650-1.670, cutloss di bawah 1.630. Target jual dekat di 1.700-1.725.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Lakukan riset dan analisis menyeluruh sebelum berinvestasi. Penulis dan media ini tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang mungkin timbul.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 1 Juli 2025, IHSG melemah 12,32 poin (0,18%) ke level 6.915,36. Sektor transportasi dan logistik memimpin pelemahan, meskipun sentimen global menunjukkan perbaikan. Indeks LQ45 juga turun 0,27% atau 2,07 poin ke posisi 770,58.
Meskipun bursa regional Asia menunjukkan pergerakan positif sejalan dengan Wall Street, data domestik menunjukkan indeks manufaktur Indonesia pada Juni 2025 terkontraksi ke 46,9. Namun, neraca dagang Juni mencatat surplus USD 4,3 miliar, dan inflasi masih berada dalam target Bank Indonesia.
Tensi dagang antara AS dan Jepang juga masih menjadi perhatian. Keputusan AS terkait kebijakan tarif impor pada 9 Juli 2025, serta ancaman tarif tambahan untuk Jepang, akan memengaruhi sentimen pasar global. Investor global akan mencermati perkembangan ini dengan saksama.
Secara keseluruhan, prospek IHSG pada 2 Juli 2025 masih bergantung pada berbagai faktor, baik domestik maupun global. Pemantauan ketat terhadap level support dan resistance, serta perkembangan sentimen pasar, sangat penting untuk pengambilan keputusan investasi yang bijak.