Garuda Indonesia melakukan perombakan besar-besaran dalam jajaran direksinya. Pengumuman ini disampaikan seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Senin, 1 Juli 2025. Langkah strategis ini bertujuan memperkuat kepemimpinan perusahaan dalam menghadapi tantangan industri penerbangan yang semakin kompetitif serta untuk memastikan keberlanjutan pemulihan kinerja Garuda Indonesia jangka menengah hingga panjang. Perubahan ini dinilai penting dalam mendukung transformasi menyeluruh yang tengah dijalankan perusahaan.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, menjelaskan bahwa perombakan direksi ini sejalan dengan kebutuhan adaptasi perusahaan terhadap dinamika industri. Ia menekankan pentingnya kepemimpinan yang adaptif dan tangguh untuk menghadapi persaingan yang ketat.
Daftar Baca
Susunan Direksi dan Komisaris Baru Garuda Indonesia
RUPSLB yang digelar atas usulan Kementerian BUMN menyetujui pengangkatan sejumlah direksi dan komisaris baru. Eksitarino Irianto ditunjuk sebagai Direktur Human Capital & Corporate Service. Posisi Direktur Niaga kini dijabat Reza Aulia Hakim, sementara Direktur Operasi diisi oleh Dani Haikal Irawan. Mukhtaris ditunjuk sebagai Direktur Teknik. Terakhir, Mawardi Yahya didapuk sebagai Komisaris Independen.
Beberapa pejabat lama diberhentikan dengan hormat. Mereka adalah Enny Kristiani, Ade R. Susardi, Tumpal M. Hutapea, Rahmat Hanafi, Prasetio, dan Timur Sukirno. Pihak Garuda Indonesia menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kontribusi mereka selama menjabat.
Gambaran Lengkap Susunan Pengurus Garuda Indonesia Pasca RUPSLB
Berikut susunan lengkap Dewan Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia setelah RUPSLB:
**Dewan Komisaris:**
* Komisaris Utama merangkap Independen: Fadjar Prasetyo
* Komisaris: Glenny Kairupan
* Komisaris: Chairal Tanjung
* Komisaris Independen: Mawardi Yahya
**Dewan Direksi:**
* Direktur Utama: Wamildan Tsani Panjaitan
* Direktur Operasi: Dani Haikal Irawan
* Direktur Niaga: Reza Aulia Hakim
* Direktur Teknik: Mukhtaris
* Direktur HC & Corporate Service: Eksitarino Irianto
Perubahan kepemimpinan ini diharapkan membawa angin segar bagi Garuda Indonesia.
Langkah Transformasi dan Restrukturisasi Jangka Panjang Garuda Indonesia
Wamildan Tsani Panjaitan menyampaikan apresiasi kepada direksi sebelumnya yang telah meletakkan dasar penting dalam restrukturisasi dan pemulihan kinerja Garuda. Ia juga menekankan bahwa penunjukan direksi baru dari internal perusahaan menunjukkan komitmen Garuda untuk mengembangkan dan memberdayakan SDM muda.
RUPSLB juga menyetujui langkah-langkah restrukturisasi lanjutan. Hal ini mencakup penguatan struktur keuangan dan ekuitas perusahaan. Garuda Indonesia juga berencana melakukan restorasi dan penambahan armada pesawat. Pemulihan trafik penumpang dan perbaikan kinerja anak usaha juga menjadi prioritas utama.
Langkah-langkah ini merupakan kelanjutan dari program restrukturisasi 2021-2023 yang berfokus pada pengelolaan utang dan efisiensi operasional. Kini, fokusnya bergeser pada pertumbuhan dan ekspansi.
Target Ambisius Hingga 2029
Garuda Indonesia memiliki target ambisius hingga tahun 2029. Mereka berencana menambah armada pesawat hingga sekitar 120 unit. Ekspansi ke 100 rute baru juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan.
Selain itu, Garuda Indonesia akan mendorong digitalisasi di seluruh lini bisnisnya. Peningkatan kualitas layanan pelanggan dan penguatan kolaborasi antar unit usaha di bawah Garuda Indonesia Group juga menjadi prioritas. Keberhasilan strategi ini bergantung pada pelaksanaan yang efektif dan adaptasi terhadap dinamika pasar.
Pada kuartal I-2025, pendapatan operasional konsolidasian Garuda meningkat 1,63% yoy menjadi US$723,56 juta. Total penumpang yang diangkut mencapai 5,13 juta, terdiri dari 2,65 juta penumpang Garuda dan 2,48 juta dari Citilink. Angka ini menunjukkan sinyal positif perkembangan bisnis Garuda Indonesia. Ke depannya, diharapkan perubahan direksi ini akan semakin mempercepat pemulihan dan pertumbuhan perusahaan.