Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat pada Senin, 30 Juni 2025. Penguatan ini didorong oleh sentimen positif dari perkembangan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara mitra dagangnya.
IHSG naik 30,28 poin atau 0,44 persen, menutup perdagangan di angka 6.927,68. Indeks LQ45 juga ikut menguat, naik 2,07 poin (0,27 persen) ke posisi 772,65.
Daftar Baca
Sentimen Positif dari Kesepakatan Dagang AS
Optimisme di pasar saham didorong oleh harapan kesepakatan dagang dan data ekonomi AS yang mendukung prospek penurunan suku bunga The Fed.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menilai bahwa penguatan IHSG dan bursa regional Asia didukung oleh harapan tersebut.
AS dan China mencapai kesepakatan untuk mengklarifikasi beberapa poin penting dalam kerangka kerja perdagangan mereka.
Sebagai bagian dari kesepakatan, China akan menyederhanakan persetujuan ekspor barang-barang tertentu, sementara AS akan mencabut beberapa tindakan pembatasan.
Presiden AS, Donald Trump, juga memberi sinyal kemungkinan fleksibilitas menjelang batas waktu tarif pada 9 Juli 2025.
Namun, pelaku pasar tetap waspada karena masih ada ketidakpastian terkait negosiasi perdagangan.
Analisis Data Ekonomi AS dan China
Data Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal I menunjukkan kontraksi 0,5 persen (qoq). Ini mencerminkan penurunan daya beli konsumen.
Penurunan daya beli tersebut memperkuat ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga oleh The Fed.
Sementara itu, indeks manufaktur China, meskipun masih berada di zona kontraksi, naik menjadi 49,7 pada Juni 2025 dari 49,5 pada Mei.
Peningkatan ini didukung oleh kebijakan pemerintah China untuk meningkatkan permintaan domestik.
Perdana Menteri Li Qiang menyampaikan optimisme terhadap prospek ekonomi China, menekankan rencana untuk menjadikan China sebagai pusat konsumsi besar.
Pergerakan IHSG Sepanjang Hari dan Data Perdagangan
IHSG dibuka menguat, namun sempat berada di zona negatif hingga penutupan sesi pertama.
Pada sesi kedua, IHSG berhasil kembali ke zona hijau dan mempertahankan penguatan hingga penutupan.
Sembilan sektor mengalami penguatan, dikemudikan oleh sektor barang baku (3,31 persen).
Sektor barang konsumen non primer (2,31 persen) dan transportasi & logistik (1,19 persen) juga menunjukkan kenaikan signifikan.
Hanya sektor keuangan (-0,41 persen) dan teknologi (-0,30 persen) yang melemah.
Saham BTPN, KRYA, MTLA, JAYA, dan BBS mencatat penguatan terbesar.
Sebaliknya, BNLI, CLPI, INPS, JSPT, dan EURO mengalami pelemahan terbesar.
Tercatat 1.156.959 transaksi dengan volume 21,13 miliar saham senilai Rp 13,64 triliun.
357 saham naik, 228 saham turun, dan 205 saham stagnan.
Pergerakan Bursa Saham Regional Asia
Indeks Nikkei di Jepang menguat 321,93 poin (0,80 persen) ke 40.472,00.
Sebaliknya, indeks Shanghai di China melemah 20,20 poin (0,59 persen) ke 3.444,19.
Indeks Hang Seng di Hong Kong juga melemah 211,27 poin (0,87 persen) ke 24.072,31.
Indeks Straits Times di Singapura mengalami penurunan kecil, melemah 1,91 poin (0,05 persen) ke 3.964,09.
Secara keseluruhan, IHSG menunjukkan kinerja positif yang dipengaruhi oleh sentimen eksternal yang baik. Meskipun masih ada ketidakpastian di pasar global, pergerakan positif ini mengindikasikan kepercayaan pelaku pasar terhadap prospek ekonomi domestik dan perkembangan positif di pasar internasional. Perlu dipantau terus perkembangan data ekonomi dan sentimen global untuk melihat keberlanjutan tren positif ini.