Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS di Pasar Spot, Sentuhan Positif dari Sentimen Global
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan penguatan yang signifikan pada perdagangan pasar spot, Senin (30/6/2025). Pada pukul 09.08 WIB, rupiah berada di level Rp 16.264 per dolar AS, menguat 89,5 poin atau 0,55 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.353,5 per dolar AS. Penguatan ini mencerminkan sentimen positif yang melanda pasar keuangan regional.
Penguatan rupiah didorong oleh beberapa faktor eksternal yang menunjukan optimisme pasar. Kondisi ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap aset berisiko semakin meningkat.
Penguatan Rupiah Didorong Sentimen Positif Pasar Regional
Pasar saham regional Asia menunjukan kinerja yang positif pada pagi hari. Hal ini turut memberikan dampak positif terhadap penguatan nilai tukar mata uang di kawasan, termasuk rupiah. Ariston Tjendra, Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, menjelaskan bahwa minat pasar terhadap aset berisiko saat ini cukup tinggi.
Gencatan senjata antara Israel dan Iran, yang dimediasi oleh AS, juga memberikan sentimen positif bagi pasar. Redanya ketegangan di Timur Tengah mengurangi ketidakpastian global dan mendorong aliran dana ke aset-aset berisiko, termasuk rupiah.
Kesepakatan dagang antara AS dan China yang tercapai pada Kamis pekan lalu juga ikut berkontribusi pada penguatan rupiah. Kesepakatan ini mengurangi kekhawatiran akan eskalasi perang dagang yang berdampak negatif pada perekonomian global.
Tekanan terhadap Dolar AS dari Isu Anggaran Amerika Serikat
Di sisi lain, perdebatan alot mengenai persetujuan anggaran di Amerika Serikat (AS) berpotensi menekan nilai dolar AS. Perdebatan yang alot di Kongres AS seringkali berujung pada penundaan pengesahan anggaran.
Penundaan ini dapat menimbulkan ketidakpastian ekonomi dan berdampak pada pelemahan dolar AS. Apalagi, anggaran yang direncanakan menambah utang AS sebesar 3,3 triliun dolar AS, sebuah jumlah yang signifikan.
Kurs Rupiah di Beberapa Bank Besar Indonesia
Prediksi Ariston Tjendra menyebutkan potensi penguatan rupiah hingga ke level Rp 16.150 hingga Rp 16.120 per dolar AS. Sementara itu, kurs tengah Jisdor pada Kamis (26/6/2025) mencatat rupiah di level Rp 16.233 per dolar AS, menguat dibandingkan hari Rabu (25/6/2025) yang berada di Rp 16.292 per dolar AS.
Berikut kurs jual beli rupiah di beberapa bank besar di Indonesia:
- BRI: Jual Rp 16.228, Beli Rp 16.203
- Bank Mandiri: Jual Rp 16.220, Beli Rp 16.190
- BNI: Jual Rp 16.226, Beli Rp 16.206
- BCA: Jual Rp 16.232, Beli Rp 16.212
- CIMB Niaga: Jual Rp 16.229, Beli Rp 16.204
Data kurs tersebut menunjukkan variasi kecil antar bank, namun secara umum mencerminkan penguatan rupiah terhadap dolar AS.
Penguatan rupiah hari ini didorong oleh kombinasi faktor global dan regional yang positif. Meskipun demikian, perkembangan ekonomi domestik dan global tetap perlu dipantau untuk memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah ke depan. Ketidakpastian ekonomi global masih ada, sehingga perlu kewaspadaan dalam mengamati perkembangan selanjutnya.
