Generasi Z, yang akrab disebut Gen Z, tumbuh dalam era digital yang menawarkan akses mudah dan cepat terhadap informasi, hiburan, dan layanan keuangan. Kecepatan dan kemudahan ini, sayangnya, juga menghadirkan tantangan baru, terutama dalam hal mengelola keuangan pribadi.
Tren konsumtif, gaya hidup instan, dan tekanan sosial seperti *fear of missing out* (FOMO) membuat pentingnya literasi keuangan sejak dini bagi Gen Z. Mengelola keuangan dengan baik bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga sebagai fondasi kemandirian finansial di masa depan.
Daftar Baca
Membedakan Kebutuhan dan Keinginan: Langkah Awal Mengelola Keuangan
Langkah pertama yang krusial dalam mengatur keuangan adalah membedakan kebutuhan dan keinginan. Seringkali, pembengkakan pengeluaran bukan karena kebutuhan mendesak, melainkan karena dorongan untuk mengikuti tren.
Biaya kuliah, makan, dan transportasi termasuk dalam kategori kebutuhan. Sebaliknya, membeli kopi kekinian setiap hari, membeli *skin* game, atau berlangganan layanan *streaming* yang jarang ditonton merupakan contoh keinginan.
Gen Z tetap bisa menikmati hiburan. Namun, kesadaran untuk memprioritaskan pengeluaran sangat penting, terutama dengan anggaran terbatas. Mengelola keuangan dimulai dari kemampuan memilih mana yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang bisa ditunda.
Membuat Anggaran dan Mencatat Pengeluaran: Pentingnya Disiplin
Membuat anggaran dan mencatat semua pengeluaran merupakan keahlian finansial penting berikutnya. Anggaran membantu mengatur arus kas masuk dan keluar agar tidak kehabisan uang di tengah bulan.
Salah satu metode sederhana adalah aturan 10/20/30/40: 10 persen untuk dana sosial, 20 persen untuk tabungan dan investasi, 30 persen untuk cicilan atau kewajiban utang, dan 40 persen untuk kebutuhan pokok harian.
Tidak perlu aplikasi keuangan berbayar. Catatan di ponsel atau lembar Excel sudah cukup, asalkan dilakukan secara konsisten. Pencatatan yang rapi membantu mengevaluasi pola belanja dan menyesuaikan pengeluaran sesuai prioritas.
Menentukan Tujuan Keuangan: Motivasi untuk Mengelola Keuangan
Memiliki tujuan keuangan, sekecil apa pun, sangat penting bagi Gen Z. Tujuan ini menjadi motivasi untuk menabung dan mengontrol pengeluaran.
Beberapa contoh tujuan sederhana termasuk memiliki dana darurat, membeli laptop untuk menunjang belajar, atau liburan bersama teman tanpa berutang.
Tujuan keuangan bisa dibagi menjadi jangka pendek, menengah, dan panjang. Produk keuangan seperti tabungan pelajar, misalnya SimPel atau SIMUDA, dapat membantu mencapai tujuan tersebut.
Literasi Keuangan: Investasi Masa Depan
Menguasai ketiga keterampilan ini—membedakan kebutuhan dan keinginan, membuat anggaran dan mencatat pengeluaran, serta menentukan tujuan keuangan—membantu Gen Z mengatur keuangan secara bijak. Keterampilan ini membangun fondasi kuat untuk kemandirian ekonomi di masa depan.
Semakin dini Gen Z mengasah keterampilan ini, semakin siap mereka menghadapi kompleksitas keuangan di era digital. Kemampuan mengelola keuangan sejak muda merupakan investasi berharga untuk masa depan yang lebih aman dan sejahtera.