preloader

Green Power Group: Masuk UMA, Rahasia Sukses Terungkap

Green Power Group: Masuk UMA, Rahasia Sukses Terungkap

PT Green Power Group Tbk (LABA) kembali menjadi sorotan Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah sahamnya mengalami lonjakan harga yang tidak biasa. BEI telah mengumumkan aktivitas perdagangan yang tidak biasa (Unusual Market Activity/UMA) atas saham LABA. Hal ini merupakan tindakan pengawasan untuk melindungi investor, bukan tuduhan pelanggaran.

BEI menghimbau investor untuk berhati-hati dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum berinvestasi di saham LABA. Pengumuman UMA bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan pasar dan bukan indikasi pasti adanya manipulasi.

Aktivitas Perdagangan Saham LABA di Mata BEI

BEI telah beberapa kali memantau aktivitas perdagangan saham LABA. Sebelumnya, saham LABA pernah disuspensi perdagangannya pada periode 23 hingga 30 Agustus 2024 dan juga dikenai suspensi *cooling down* pada 21 Agustus 2024.

Pengumuman UMA juga pernah dikeluarkan pada 11 Maret 2025 dan 19 Agustus 2024. BEI saat ini tengah mencermati pola transaksi saham LABA untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

Klarifikasi Resmi Green Power Group

PT Green Power Group Tbk (LABA) telah mengeluarkan klarifikasi resmi kepada BEI terkait lonjakan harga sahamnya. Dalam tanggapannya, perusahaan menyatakan tidak ada informasi material yang belum diungkapkan ke publik yang dapat mempengaruhi harga saham atau keputusan investasi.

Manajemen LABA menegaskan tidak mengetahui adanya kejadian penting yang belum diumumkan. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas permintaan konfirmasi dari BEI terkait kenaikan harga saham yang tidak biasa.

Dalam surat resmi kepada Divisi Pengawasan Transaksi BEI, manajemen LABA menyatakan, “Tidak terdapat informasi, fakta, atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat memengaruhi harga saham Perseroan atau keputusan investasi yang belum diungkap kepada publik.”

Tidak Ada Aksi Korporasi yang Dilaporkan

Green Power Group juga memastikan bahwa seluruh keterbukaan informasi telah disampaikan sesuai ketentuan yang berlaku. Tidak ada aksi korporasi atau informasi internal yang diklaim sebagai penyebab langsung lonjakan harga saham.

Perusahaan menegaskan komitmennya untuk terus menjaga transparansi dan kepatuhan terhadap peraturan pasar modal. Informasi terakhir yang disampaikan kepada BEI adalah rencana pembelian saham PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (BKPJ) bersama Rich Step International, Ltd (RSIL) pada 2 Juli 2025.

BEI menekankan pentingnya bagi investor untuk mencermati kinerja perusahaan, keterbukaan informasinya, dan rencana aksi korporasi sebelum melakukan investasi. Investor juga perlu mempertimbangkan risiko yang mungkin muncul di masa mendatang.

Kesimpulannya, peristiwa UMA pada saham LABA menandai pentingnya pengawasan pasar modal dan kewaspadaan investor. Transparansi dari perusahaan publik sangat krusial dalam menjaga stabilitas dan kepercayaan pasar. Kejadian ini juga menyoroti perlunya investor melakukan riset yang mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.

Related Post