preloader

Industri Sawit: Penopang Ekonomi, Serap 16,5 Juta Pekerja

Industri Sawit: Penopang Ekonomi, Serap 16,5 Juta Pekerja

Komisi VI DPR RI baru-baru ini melakukan kunjungan kerja spesifik ke PTPN IV PalmCo, salah satu sub holding Perkebunan Nusantara III (Persero). Kunjungan ini menghasilkan pujian bagi PalmCo atas keberhasilannya dalam implementasi transformasi digital.

Sektor kelapa sawit, menurut Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI Nurdin Halid, memiliki peran krusial dalam perekonomian Indonesia. Industri ini menyerap jutaan tenaga kerja dan berkontribusi besar pada penerimaan negara.

Peran Strategis Sawit dan Transformasi Digital PalmCo

Produksi minyak sawit mentah (CPO) nasional terus meningkat, mencapai 48,16 juta ton pada tahun ini. Hal ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Konsumsi produk turunan sawit juga mengalami peningkatan setiap tahunnya, baik untuk pangan maupun energi seperti biodiesel. Transformasi digital di PTPN IV PalmCo dinilai penting untuk menghadapi tantangan global.

Anggota Komisi VI DPR RI, Mulyadi, menyatakan kekagumannya terhadap implementasi digitalisasi di PalmCo. Pendekatan berbasis data dan teknologi dinilai sebagai kunci menuju ketahanan pangan dan energi.

Mulyadi menekankan pentingnya kemandirian Indonesia dalam sektor sawit. Transformasi digital di PalmCo dianggap sebagai contoh nyata upaya menuju kemandirian tersebut.

PalmCo Business Cockpit: Pemantauan Real-Time Perkebunan

PalmCo Business Cockpit adalah platform digital yang menampilkan data operasional secara real-time. Platform ini mencakup kondisi lapangan, produktivitas, dan performa unit kerja.

AgroView, sistem lain yang digunakan PalmCo, memantau kesehatan dan pertumbuhan tanaman menggunakan citra satelit dan drone. Pemantauan ini dilakukan secara real-time.

Kemampuan pemantauan real-time ini mendapat apresiasi dari anggota Komisi VI. Sistem ini memungkinkan pengawasan detail perkebunan tanpa harus berada di lokasi.

Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN, Faturohman, menjelaskan fase ekspansi PTPN Group pasca restrukturisasi. PalmCo menjadi tulang punggung PTPN Group, berkontribusi hingga 70 persen terhadap pendapatan total.

PalmCo mengelola lahan seluas 618 ribu hektare. Luas lahan ini menjadikan PalmCo sebagai salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia.

Direktur Utama Holding Perkebunan PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna, mengapresiasi dukungan DPR RI. Kunjungan kerja ini dianggap sebagai momentum strategis untuk sinergi ke depannya.

PTPN menargetkan Return on Asset (ROA) sebesar 7,5% pada tahun 2029. Target ini merupakan tantangan dari Presiden untuk pengelolaan aset yang lebih baik.

Produksi CPO dan Strategi Keberlanjutan PalmCo

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menjelaskan upaya menjaga produktivitas dan efisiensi di tengah tekanan global. Produktivitas CPO PalmCo mencapai 4,6 ton per hektare.

PalmCo juga mempercepat program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Target PSR pada tahun ini mencapai 60.000 hektare.

Digitalisasi menjadi strategi utama PalmCo. Teknologi AI, IoT, dan sistem dashboard real-time telah diterapkan di berbagai unit kebun.

PalmCo berkomitmen untuk mendorong hilirisasi energi terbarukan, seperti biodiesel. Pengolahan limbah sawit untuk nilai ekonomis juga menjadi fokus.

Jatmiko menutup paparannya dengan menekankan transformasi operasional dan akselerasi PSR. Kedua hal ini akan menjadi fokus utama PalmCo untuk berkontribusi pada industri sawit Indonesia yang berkelanjutan.

Kunjungan kerja Komisi VI DPR RI ke PTPN IV PalmCo menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan industri sawit berkelanjutan di Indonesia. Transformasi digital yang dijalankan PalmCo menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi, sekaligus menjawab tantangan global di sektor ini.

Related Post