Pemerintahan Trump tengah berupaya mencari pengganti Jerome Powell, Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), yang masa jabatannya berakhir pada musim gugur 2035. Ketidaksepakatan mengenai kebijakan suku bunga menjadi latar belakang pencarian pengganti ini. Presiden Trump menginginkan penurunan suku bunga, sementara Powell dan The Fed cenderung mempertahankan suku bunga acuan. Situasi ini memicu spekulasi dan menimbulkan pertanyaan mengenai arah kebijakan moneter AS ke depan.
Menteri Keuangan Scott Bessent menyatakan optimisme dalam pencarian calon pengganti Powell. Ia menegaskan telah mengidentifikasi beberapa kandidat potensial yang mumpuni. Namun, tantangan besar muncul seiring dengan perbedaan pandangan antara pemerintah dan The Fed mengenai kebijakan suku bunga.
Perselisihan Kebijakan Suku Bunga: Trump vs. The Fed
Perselisihan antara Presiden Trump dan Gubernur Powell mengenai kebijakan suku bunga menjadi pusat perhatian. Presiden Trump secara terbuka menekan The Fed untuk menurunkan suku bunga guna merangsang perekonomian. Namun, The Fed, dengan mempertimbangkan tingkat pengangguran yang rendah dan inflasi yang masih di atas target 2 persen, enggan menurunkan suku bunga dari kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen.
Tingkat pengangguran yang rendah dan inflasi yang masih tinggi menjadi pertimbangan utama The Fed dalam mempertahankan suku bunga. Meskipun Presiden Trump menginginkan penurunan suku bunga, Powell dan The Fed berpendapat bahwa langkah tersebut dapat berisiko bagi stabilitas ekonomi jangka panjang.
Pencarian Pengganti Gubernur The Fed: Tantangan dan Kemungkinan
Pemerintah Trump aktif mencari pengganti Powell untuk memimpin The Fed. Menteri Bessent mengungkapkan optimisme, menyatakan telah memiliki beberapa kandidat potensial yang berkualitas. Namun, proses pemilihan ini tidaklah mudah, mengingat pentingnya peran Gubernur The Fed dalam perekonomian AS.
Kemungkinan Menteri Bessent sendiri memegang jabatan ganda sebagai Menteri Keuangan dan Gubernur The Fed menjadi perbincangan. Meskipun hal ini belum pernah terjadi sejak tahun 1930-an, Bessent tidak sepenuhnya menutup kemungkinan tersebut. Namun, Undang-Undang Federal Reserve secara tegas mensyaratkan anggota Dewan The Fed untuk mendedikasikan seluruh waktu mereka untuk urusan Dewan.
Dampak Kebijakan Tarif dan Prospek Ekonomi AS
Kebijakan tarif yang diterapkan pemerintahan Trump juga menjadi faktor yang mempengaruhi perdebatan mengenai suku bunga. Pemerintah berargumen bahwa RUU pajak yang baru disahkan akan meningkatkan investasi swasta dan memperkuat ekonomi AS. Mereka juga meyakinkan bahwa dampak kenaikan harga akibat tarif hanya bersifat sementara dan tidak akan meningkatkan inflasi jangka panjang.
Bessent menekankan bahwa kebijakan tarif tidak merugikan ekonomi, menunjuk pada pemulihan pasar yang cepat setelah penurunan 15% pada bulan April sebagai bukti. Namun, penundaan pemangkasan suku bunga oleh The Fed, menurut model sebelumnya, mengindikasikan kemungkinan kebutuhan pemangkasan suku bunga yang lebih besar di masa mendatang. Hal ini memperlihatkan kompleksitas situasi dan potensi risiko yang dihadapi perekonomian AS. Pernyataan Powell sebelumnya juga menunjukkan pertimbangan atas kebijakan tarif Trump yang berpotensi meningkatkan inflasi, namun sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Meskipun Presiden Trump tidak dapat memecat Powell karena perbedaan kebijakan, pergantian kepemimpinan di The Fed akan memberikan perubahan arah kebijakan moneter AS. Langkah ini berpotensi berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan pasar keuangan global. Pencarian pengganti Powell menjadi sorotan dunia, mengingat pengaruh The Fed terhadap stabilitas ekonomi global. Pengangkatan Menteri Luar Negeri Marco Rubio sebagai penasihat keamanan nasional, meniru langkah Henry Kissinger di tahun 1970-an, menunjukkan kecenderungan pemerintahan Trump untuk menempatkan figur berpengaruh dalam posisi kunci. Namun, perbedaan mendasar antara posisi Menteri Luar Negeri dan Gubernur The Fed menunjukkan kompleksitas situasi dan tantangan yang dihadapi pemerintah dalam pencarian pengganti Powell.