PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam melakukan perubahan besar dalam struktur kepemimpinannya. Perubahan ini diresmikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis, 12 Juni 2025. RUPST tersebut menyetujui pergantian direksi dan komisaris, menandai babak baru bagi perusahaan tambang emas, nikel, dan bauksit ini.
Penggantian direksi utama menjadi sorotan utama dalam RUPST. Achmad Ardianto ditunjuk sebagai Direktur Utama baru, menggantikan Nicolas D. Kanter. Dua direksi baru juga dilantik, menambah dinamika kepemimpinan Antam.
Perombakan Jajaran Direksi Antam
Achmad Ardianto kini memimpin PT Antam sebagai Direktur Utama. Ia akan memimpin perusahaan menghadapi tantangan dan peluang di masa mendatang.
Handi Sutanto ditunjuk sebagai Direktur Komersial. Perannya akan krusial dalam strategi pemasaran dan penjualan produk Antam.
Ratih Amri ditunjuk sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM). Ia akan bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya manusia di perusahaan.
Direksi lainnya yang tetap menjabat antara lain Hartono (Direktur Operasi dan Produksi), I Dewa Wirantaya (Direktur Pengembangan Usaha), dan Arianto Sabtonugroho Rudjito (Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko). Komposisi direksi yang baru ini diharapkan mampu membawa Antam mencapai target kinerja yang lebih tinggi.
Perubahan di Dewan Komisaris Antam
Rauf Purnama kembali dipercaya sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen. Kepemimpinan dan pengalamannya akan tetap menjadi penopang kebijakan perusahaan.
Beberapa wajah baru bergabung dalam Dewan Komisaris. Irwandy Arif, Elen Setiadi, Ridwan, Rudy Sufahriadi, dan Pius Lustrilanang dilantik sebagai Komisaris Independen. Kehadiran mereka diharapkan dapat memperkaya perspektif dan strategi perusahaan.
Komisaris lainnya yang tetap menjabat adalah M. Rudy Salahuddin Ramto. Komposisi Dewan Komisaris yang baru ini diharapkan mampu memberikan pengawasan yang efektif dan efisien.
Dividen dan Kinerja Keuangan Antam
Antam membagikan dividen sebesar Rp 3,6 triliun atau Rp 151,77 per saham. Jumlah ini setara dengan 100 persen dari laba bersih perusahaan pada tahun buku 2024.
Pembagian dividen ini merupakan bukti kinerja keuangan Antam yang positif. Laba tahun berjalan Antam mencapai Rp 3,85 triliun, naik 25% dari tahun sebelumnya. Penjualan juga meningkat drastis, mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah perusahaan yaitu Rp 69,19 triliun.
Penjualan domestik berkontribusi besar terhadap pendapatan Antam, mencapai Rp 63,96 triliun atau sekitar 92% dari total pendapatan. Segmen emas menjadi penyumbang utama, dengan penjualan mencapai Rp 57,56 triliun. Kinerja positif ini menunjukkan potensi pertumbuhan Antam yang signifikan.
Perombakan di jajaran direksi dan komisaris, diiringi dengan pembagian dividen yang besar dan kinerja keuangan yang cemerlang, menandai optimisme Antam dalam menghadapi masa depan. Komposisi kepemimpinan baru diharapkan mampu membawa Antam meraih prestasi lebih gemilang dan semakin berkontribusi pada perekonomian nasional. Perubahan ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan efisiensi operasional perusahaan, sehingga mampu bersaing di pasar global. Ke depan, perhatian akan tertuju pada bagaimana kepemimpinan baru ini mengimplementasikan strategi untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja positif Antam.
