PT Arkadia Digital Media Tbk. (DIGI) baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Salah satu keputusan penting dalam RUPST tersebut adalah pergantian anggota direksi.
Popi Puspitasari resmi ditunjuk sebagai Direktur baru DIGI. Ia menggantikan Fastabiqul Khair Algatot.
Pergantian Direksi dan Profil Popi Puspitasari
Popi Puspitasari bukanlah wajah baru di Arkadia Digital Media. Sebelum menjabat Direktur, ia telah berkarir di perusahaan tersebut sejak 2017 sebagai Business Support Manager.
Sebagai Business Support Manager, ia memimpin Departemen Human Support, serta mengelola Controller dan Budgeting. Pengalamannya sebelum bergabung dengan DIGI juga cukup mentereng.
Ia pernah bekerja sebagai Human Resource Coordinator di PT Indomobil Finance Indonesia (2004-2016). Popi juga pernah meniti karier di PT BCA Finance sebagai bagian dari tim Recruitment dan Selection pada tahun 2004.
Lulusan Universitas Persada Indonesia YAI ini membawa segudang pengalaman yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.
Strategi Bisnis Arkadia Digital Media Menuju Masa Depan
Direktur Utama DIGI, Suwarjono, memaparkan strategi perusahaan untuk mempertahankan posisinya di industri media digital. Perusahaan akan fokus pada tiga pilar utama.
Ketiga pilar utama tersebut adalah produksi dan distribusi konten berkualitas, pengembangan bisnis berbasis ekosistem media, serta inovasi berkelanjutan. Inovasi menjadi kunci utama.
Salah satu bentuk inovasi yang dilakukan adalah kolaborasi dengan berbagai mitra, termasuk content creator independen melalui platform Nexus Creator Hub. Platform ini dikelola sebagai inisiatif KOL Management.
DIGI juga aktif dalam program pemberdayaan media lokal melalui Local Media Community yang berkolaborasi dengan International Media Support (IMS). Program ini mencakup berbagai inisiatif, termasuk Startup for Media Startup (SMS).
Kerja sama dengan CORE Indonesia dalam Youth Economic Summit juga menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk menjangkau segmen anak muda. Inisiatif ini menunjukkan komitmen DIGI pada isu-isu sosial dan ekonomi.
Suwarjono dan Popi Puspitasari juga memaparkan optimisme mereka terhadap kinerja DIGI ke depan melalui sesi Paparan Publik (Public Expose) secara daring.
Pengembangan Produk dan Layanan Baru sebagai Sumber Pendapatan
DIGI terus berupaya mengembangkan produk dan layanan baru untuk meningkatkan pendapatan. Salah satunya adalah peluncuran Suara Hijau, platform khusus untuk isu lingkungan dan transisi energi.
Peluncuran Suara Hijau bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-11 Suara.com pada Maret 2025. DIGI juga telah membentuk Green Media Network bersama puluhan media lokal dan pengelola media sosial.
Selain Suara Hijau, DIGI juga fokus pada tiga kategori pengembangan lain. Pertama, pengelolaan kegiatan (event) yang populer. Kedua, pengembangan layanan agensi melalui Archipelago Agency dan Iklandisini.com.
Ketiga, penguatan komunitas. DIGI memiliki berbagai komunitas, mulai dari Yoursay.id hingga komunitas UMKM, Gedor Kampus, influencer, media lokal, dan komunitas hobi. Hal ini menunjukkan jangkauan DIGI yang luas.
Suwarjono menekankan pentingnya inovasi dalam industri media yang penuh tantangan. DIGI tidak hanya bergantung pada portal berita, tetapi juga menawarkan berbagai layanan lain.
DIGI mencatatkan kinerja keuangan positif di tahun 2024, dengan peningkatan pendapatan dan laba bersih secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Keberhasilan ini menjadi modal bagi perusahaan untuk terus berkembang.
Dengan pergantian direksi dan strategi bisnis yang komprehensif, PT Arkadia Digital Media Tbk. optimistis dapat terus tumbuh dan berkembang di masa depan, mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industri media digital di Indonesia.