PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), subholding gas Pertamina, terus berkomitmen mendukung transisi energi bersih. Salah satu upayanya adalah menyelenggarakan pelatihan teknisi konversi dan pemeliharaan kendaraan Bahan Bakar Gas (BBG). Kerjasama dengan Komunitas Mobil Gas (Komogas) memperluas jangkauan pelatihan ini ke berbagai daerah di Indonesia.
Program pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas teknisi yang ahli dalam konversi kendaraan ke BBG. Dengan demikian, diharapkan proses konversi kendaraan dapat berjalan lebih cepat, aman, dan sesuai standar.
Pelatihan Teknisi Konversi Kendaraan BBG: Langkah Nyata Menuju Energi Bersih
PGN, bersama Gagas Energi Indonesia, berupaya mengoptimalkan infrastruktur BBG dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Peningkatan jumlah kendaraan BBG juga akan mengoptimalkan pemanfaatan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) milik PGN di seluruh Indonesia.
Harga BBG yang lebih ekonomis dibanding BBM berdampak signifikan pada penghematan biaya operasional. Hal ini memberikan manfaat langsung bagi pengemudi, terutama pengemudi transportasi publik dan taksi daring.
Direktur Utama Gagas Energi Indonesia, Santiaji Gunawan, menekankan komitmen PGN dalam memperluas ekosistem kendaraan berbahan bakar gas. “Dengan biaya BBG yang lebih terjangkau dibandingkan BBM bersubsidi, masyarakat bisa menikmati penghematan signifikan sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi,” ujar Santiaji.
Meningkatkan Keahlian Teknisi BBG di Seluruh Indonesia
Pelatihan ini dirancang untuk membekali teknisi dengan pemahaman teknis konversi kendaraan dari BBM ke CNG. Aspek perawatan dan keselamatan juga menjadi fokus pelatihan ini.
Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Gas Negara (PGN), Fajriyah Usman, berharap pelatihan menghasilkan teknisi BBG yang kompeten. Dengan demikian, adopsi kendaraan berbahan bakar gas di Indonesia dapat semakin meluas.
Sebanyak 20 peserta dari berbagai wilayah Indonesia mengikuti pelatihan ini. Peserta berasal dari Batam, Balikpapan, Lampung, Semarang, Bandung, serta mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas 17 Agustus 1945.
Proses seleksi yang ketat memastikan peserta memiliki kompetensi dasar di bidang otomotif. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan keahlian dan pengetahuan peserta tentang energi terbarukan, khususnya BBG.
Manfaat Hemat dan Ramah Lingkungan bagi Pengguna Kendaraan
Ketua Komogas, Andy Lala Lumban Gaol, mengapresiasi dukungan PGN melalui program CSR ini. Pelatihan teknisi BBG sangat penting mengingat terbatasnya tenaga ahli di berbagai daerah.
Penggunaan BBG memberikan banyak manfaat bagi pengguna kendaraan. Selain lebih hemat, penggunaan BBG juga berkontribusi pada pengurangan emisi dan mendukung transisi energi bersih di Indonesia.
Pelatihan yang berlangsung selama tujuh hari hingga 7 Juli 2025 ini melibatkan Komogas, IPTTI, dan Kementerian Ketenagakerjaan. Program ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-60 PGN.
PGN menargetkan konversi 40 unit kendaraan BBM ke BBG; 30 di Jakarta dan 10 di Surabaya. Inisiatif ini mendukung percepatan transisi energi nasional dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Program pelatihan teknisi konversi dan pemeliharaan kendaraan BBG merupakan langkah nyata PGN dalam mendukung transisi energi bersih. Kerjasama dengan berbagai pihak, seperti Komogas, IPTTI, dan Kementerian Ketenagakerjaan, memastikan keberhasilan program ini. Dengan semakin banyaknya teknisi terlatih, diharapkan konversi kendaraan ke BBG dapat diperluas dan memberikan manfaat ekonomi serta lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.