preloader

Emas Dunia Ambles! Sentuh Titik Terendah Lima Minggu Ini

Emas Dunia Ambles! Sentuh Titik Terendah Lima Minggu Ini

Harga emas dunia anjlok lebih dari 2% pada Rabu, 14 Mei 2025, mencapai titik terendah dalam hampir lima minggu. Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya optimisme pasar terhadap perdagangan global. Investor beralih dari aset safe haven seperti emas menuju aset berisiko yang lebih tinggi.

Harga emas spot ambles hingga USD 3.188,52 per ons, terendah sejak 11 April. Harga sempat menyentuh USD 3.174,62 sebelum akhirnya ditutup pada level tersebut. Kontrak berjangka emas AS juga mengalami penurunan 1,9%, mencapai USD 3.186,00. Seorang pedagang logam independen, Tai Wong, menyebut reli global sebagai pemicu koreksi harga emas.

Perjanjian Dagang Mendorong Pasar Saham Menguat

Kesepakatan pengurangan tarif impor antara Amerika Serikat dan Tiongkok menjadi katalis utama penguatan pasar saham. Indeks utama di Wall Street dibuka lebih tinggi, mencerminkan sentimen positif investor terhadap perkembangan ini. Harapan akan tercapainya lebih banyak kesepakatan dagang turut meningkatkan optimisme.

Washington dan Beijing telah menyepakati pengurangan tarif signifikan dan masa jeda 90 hari untuk menyelesaikan detail kesepakatan. Presiden AS Joe Biden menyatakan terbuka untuk bernegosiasi langsung dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Biden juga menyebut potensi kesepakatan dengan India, Jepang, dan Korea Selatan.

Rencana Pertemuan Trump dan Xi Jinping: Sebuah Titik Balik?

Prospek pertemuan langsung antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menjadi sorotan utama. Pertemuan ini diharapkan dapat menyelesaikan detail kesepakatan perdagangan yang telah lama ditunggu-tunggu. Hal ini diyakini akan membawa stabilitas lebih besar ke pasar global.

Pertemuan tersebut akan menjadi momentum penting dalam hubungan bilateral AS-Tiongkok. Keberhasilan mencapai kesepakatan akan berdampak positif pada perekonomian global, dan bisa saja mempengaruhi harga emas ke depannya. Namun, risiko kegagalan juga tetap ada.

Prospek Harga Emas dan Pengaruh Kebijakan The Fed

Emas, aset safe haven, sebelumnya mencapai rekor tertinggi USD 3.500,05 pada bulan lalu dan telah meningkat 21,6% sepanjang tahun ini. Meski tren jangka panjang masih positif, analis pasar memprediksi tekanan penurunan harga masih akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang.

Analis Fawad Razaqzada memperkirakan penurunan harga emas akan berlanjut menuju USD 3.136, kemudian USD 3.073, dan akhirnya level penting di USD 3.000. Pasar kini menunggu rilis data indeks harga produsen (PPI) AS. Data ini akan menjadi indikator penting arah kebijakan suku bunga The Fed yang berpengaruh besar terhadap daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil. Data yang lebih lemah dari perkiraan akan mempengaruhi keputusan The Fed.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Emas

  • Kebijakan Moneter The Fed: Kenaikan suku bunga biasanya menekan harga emas karena emas tidak memberikan imbal hasil.
  • Sentimen Pasar: Optimisme ekonomi global cenderung membuat investor meninggalkan aset safe haven seperti emas.
  • Geopolitik: Ketidakpastian geopolitik dapat meningkatkan permintaan emas sebagai aset lindung nilai.

Inflasi yang tinggi juga akan mempengaruhi keputusan The Fed dalam mengatur suku bunga. Pertimbangan inflasi dan pertumbuhan ekonomi akan menjadi faktor utama dalam menentukan kebijakan moneter. Keputusan tersebut, pada akhirnya, akan sangat mempengaruhi harga emas ke depannya.

Meskipun penurunan harga emas terjadi, pergerakan harga komoditas ini sangat dinamis dan dipengaruhi berbagai faktor. Perkembangan terkini dalam perjanjian perdagangan AS-Tiongkok, kebijakan moneter The Fed, dan kondisi geopolitik global akan terus menjadi perhatian utama para pelaku pasar. Pemantauan yang berkelanjutan terhadap faktor-faktor tersebut sangat penting untuk memahami pergerakan harga emas di masa mendatang.

Related Post

Konsultasi Gratis!
Ingin bisnis Anda tampil di halaman pertama Google? Konsultasikan dengan kami sekarang!