preloader

Emas Melonjak Tajam Hari Ini! Inflasi AS Picu Kenaikan Harga

Emas Melonjak Tajam Hari Ini! Inflasi AS Picu Kenaikan Harga

Harga emas mengalami penguatan pada Rabu, 11 Juni 2025, setelah rilis data inflasi Amerika Serikat yang lebih rendah dari perkiraan. Hal ini memicu optimisme di kalangan investor bahwa Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga, yang secara umum mendorong harga emas naik. Kenaikan harga emas ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi di masa mendatang.

Harga emas spot terpantau naik 0,1% menjadi US$ 3.324,72 per ons pada pukul 17:55 GMT. Sebelumnya, harga sempat melonjak hingga 1% di awal sesi perdagangan. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup hampir tidak berubah di level US$ 3.343,70.

Data Inflasi AS yang Lebih Rendah dari Ekspektasi

Data terbaru menunjukkan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS hanya naik 0,1% pada bulan Mei 2025. Angka ini lebih rendah dibandingkan kenaikan 0,2% pada bulan April 2025. Para ekonom yang disurvei Reuters sebelumnya memperkirakan kenaikan CPI sebesar 0,2% dan pertumbuhan tahunan sebesar 2,5%. Perbedaan antara prediksi dan realisasi data inilah yang memberikan sentimen positif terhadap pasar emas.

Data CPI yang lebih rendah dari perkiraan ini mengindikasikan bahwa inflasi di Amerika Serikat mulai terkendali. Ini memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk lebih fleksibel dalam kebijakan moneternya.

Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Meningkat

Angka inflasi inti yang lebih rendah dari ekspektasi mendorong harga emas naik. Hal ini terjadi karena imbal hasil obligasi dan nilai dolar Amerika Serikat cenderung menurun. Tai Wong, seorang pedagang logam independen, menyatakan bahwa data ini diperkirakan akan mempercepat langkah The Fed untuk memangkas suku bunga.

Berdasarkan alat pemantau CME FedWatch, saat ini pasar memperkirakan peluang sebesar 68% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan September 2025. Ini menunjukkan ekspektasi pasar yang cukup kuat terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar dari The Fed.

Fokus Pasar Beralih ke Data PPI dan Pertemuan The Fed

Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan kesepakatan baru dengan China. Kesepakatan ini meliputi pasokan magnet dan mineral tanah jarang dari China ke AS, serta izin bagi mahasiswa China untuk belajar di universitas-universitas AS. Namun, fokus investor saat ini bergeser ke data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang akan dirilis pada Kamis, 12 Juni 2025.

Data PPI akan menjadi indikator penting yang akan dipertimbangkan oleh The Fed sebelum pertemuannya pada 17-18 Juni 2025. Pasar akan mencermati data PPI untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang kondisi ekonomi AS sebelum The Fed membuat keputusan kebijakan moneter selanjutnya. Tai Wong menambahkan bahwa pasar akan memperhatikan apakah emas dan perak dapat menembus level tertinggi baru-baru ini sebagai sinyal untuk melanjutkan reli. Jika tidak ada kenaikan signifikan, hal ini berpotensi menjadi indikasi koreksi jangka pendek.

Faktor-faktor Pendorong Penguatan Harga Emas

Selain data inflasi dan ekspektasi pemangkasan suku bunga, beberapa faktor lain juga berpotensi memengaruhi harga emas. Ibrahim Assuaibi, pengamat pasar, memperkirakan harga emas dunia akan menguat menuju kisaran US$ 3.361, bahkan mencapai US$ 3.400.

  • Ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang kembali memanas akibat perkembangan situasi antara AS dan Iran terkait program nuklir Iran.
  • Situasi geopolitik di Eropa yang masih tegang karena konflik Rusia-Ukraina dan potensi eskalasi konflik antara Rusia dan NATO.
  • Keputusan pengadilan AS yang menghentikan pencabutan biaya impor.

Faktor-faktor tersebut menambah ketidakpastian ekonomi global dan meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven. Investor cenderung mencari perlindungan di emas di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi.

Prediksi Harga Emas dan Kesimpulan

Pada Rabu, 11 Juni 2025, harga emas dunia diperdagangkan di level US$ 3.333. Ibrahim Assuaibi memprediksi penguatan harga emas menuju US$ 3.361, dan bahkan berpotensi mencapai US$ 3.400 jika beberapa faktor pendukung, seperti ketegangan geopolitik dan kebijakan moneter yang longgar, terus berlanjut.

Secara keseluruhan, pergerakan harga emas di masa mendatang akan sangat dipengaruhi oleh data ekonomi makro, kebijakan moneter The Fed, dan perkembangan situasi geopolitik global. Para investor perlu terus memantau perkembangan tersebut untuk mengambil keputusan investasi yang tepat. Meskipun terdapat optimisme seputar penurunan inflasi dan potensi pemangkasan suku bunga, tetap ada risiko koreksi jangka pendek yang perlu diwaspadai.

Related Post

Konsultasi Gratis!
Ingin bisnis Anda tampil di halaman pertama Google? Konsultasikan dengan kami sekarang!