Harga emas Antam kembali menanjak pada perdagangan Jumat, 12 Juni 2025, melanjutkan tren penguatan selama tiga hari berturut-turut. Peningkatan ini menunjukkan adanya pergerakan positif di pasar emas, menarik perhatian para investor dan konsumen. Harga emas batangan Antam mengalami kenaikan signifikan, memberikan dampak pada harga jual kembali.
Harga emas Antam hari ini melonjak cukup tinggi. Kenaikan ini diikuti pula oleh peningkatan harga buyback. Analisis lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menyebabkan lonjakan harga ini akan diuraikan lebih detail di bawah ini.
Harga Emas Antam Menguat Signifikan
Harga emas Antam ukuran 1 gram mencapai Rp 1.951.000 per gram pada hari Jumat, naik Rp 23.000 dibandingkan harga perdagangan sebelumnya. Kenaikan serupa juga terjadi pada harga buyback, yang kini mencapai Rp 1.795.000 per gram.
Harga emas Antam ukuran lainnya juga mengalami kenaikan. Kenaikan ini memengaruhi semua ukuran mulai dari 0,5 gram hingga 1000 gram. Berikut daftar harga lengkapnya:
- Harga emas 0,5 gram: Rp 1.025.500.
- Harga emas 1 gram: Rp 1.951.000.
- Harga emas 2 gram: Rp 3.846.000.
- Harga emas 3 gram: Rp 5.749.000.
- Harga emas 5 gram: Rp 9.559.000.
- Harga emas 10 gram: Rp 19.040.000.
- Harga emas 25 gram: Rp 47.437.500.
- Harga emas 50 gram: Rp 94.755.000.
- Harga emas 100 gram: Rp 189.390.000.
- Harga emas 250 gram: Rp 473.087.500.
- Harga emas 500 gram: Rp 945.875.000.
- Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.891.600.000.
Harga emas Antam tertinggi sebelumnya tercatat pada 22 April 2025. Perbandingan harga saat ini dengan harga tertinggi menunjukkan masih ada potensi kenaikan.
Harga Emas Dunia Melonjak Tajam
Lonjakan harga emas Antam sejalan dengan tren global. Harga emas spot dunia naik 1,1% menjadi USD 3.387,99 per ounce pada Jumat, 13 Juni 2025. Harga emas berjangka AS juga mengalami penguatan yang signifikan, mencapai USD 3.410,70 per ounce.
Beberapa faktor menyebabkan kenaikan harga emas global. Salah satunya adalah meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan data ekonomi AS yang cenderung melambat. Hal ini memicu spekulasi penurunan suku bunga oleh The Fed.
Peter Grant, Vice President and Senior Metals Strategist Zanier Metals, menilai bahwa risiko geopolitik turut mendorong peningkatan harga emas. Menurutnya, jika harga emas menembus USD 3.400, potensi mencapai level tertinggi sepanjang masa terbuka lebar.
Sentimen Pasar dan Peran The Fed
Pernyataan Presiden AS dan Menteri Pertahanan Iran terkait potensi konflik di Timur Tengah turut mempengaruhi sentimen pasar. Hal ini membuat investor beralih ke aset aman seperti emas. Data ekonomi AS yang lebih rendah dari perkiraan juga mendukung kenaikan harga emas.
Peluang penurunan suku bunga The Fed pada September mendatang mencapai 80%. Hal ini dipengaruhi oleh data Indeks Harga Konsumen (IHK) Mei yang lebih rendah dari ekspektasi. Sentimen ini menambah daya tarik emas sebagai aset lindung nilai (safe haven).
Selain emas, harga perak juga mencapai titik tertinggi sejak 2012. Namun, platinum dan paladium mengalami penurunan harga. Kondisi pasar yang dinamis ini menunjukkan berbagai faktor yang saling berkaitan memengaruhi harga komoditas logam mulia.
Kesimpulannya, kenaikan harga emas Antam merupakan cerminan dari pergerakan harga emas global yang didorong oleh berbagai faktor, termasuk meredanya ketegangan geopolitik, data ekonomi AS yang lebih lemah, dan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed. Pergerakan harga emas ke depan masih bergantung pada dinamika geopolitik dan kebijakan moneter global. Situasi ini memerlukan pemantauan yang cermat bagi investor dan konsumen emas.