Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka kurang menguntungkan pada perdagangan pagi ini, langsung terjun ke zona merah.
Pada pukul 09.07 WIB, IHSG berada di level 6.934, turun 33,90 poin atau 0,49 persen.
IHSG Terjun Bebas di Tengah Perdagangan Aktif
Volume perdagangan tercatat cukup tinggi, dengan 1,59 miliar saham diperdagangkan.
Nilai transaksinya mencapai Rp 904,52 triliun, dengan frekuensi sebanyak 101.786 juta kali.
Dari total saham yang diperdagangkan, 147 saham mengalami kenaikan, sementara 253 saham mengalami penurunan.
Sebanyak 194 saham lainnya stagnan tanpa perubahan harga.
Analisis Pergerakan Saham dan Pandangan Ahli
Beberapa saham yang mendorong penguatan IHSG antara lain AGAR, PTMR, KJEN, NZIA, APEX, ASPI, NICL, KRYA, SURI, RUIS, HALO, dan FOLK.
Di sisi lain, saham-saham yang mengalami penurunan tajam meliputi MBSS, OBAT, IOTF, CENT, CSIS, NINE, DKFT, WIRG, MDKA, PANI, BBTN, AKRA, dan AMMN.
Meskipun sebelumnya diperkirakan IHSG berpotensi rebound teknikal, tekanan koreksi masih mungkin berlanjut.
Fanny Suherman, CFP, Head of Retail Research BNI Sekuritas, memprediksi rebound jangka pendek ke area 7.000-7.050.
Namun, ia menyarankan agar level tersebut dimanfaatkan untuk aksi ambil untung (take profit), karena potensi koreksi hingga 6.800 masih ada.
Ia menambahkan level support IHSG saat ini berada di kisaran 6.900-6.950, sedangkan resistance di 7.000-7.050.
Dampak Pasar Global dan Kebijakan Moneter
Pasar saham Amerika Serikat libur pada Kamis (19/6) untuk memperingati Hari Juneteenth.
Sebelumnya, indeks utama Wall Street cenderung datar; Dow Jones turun tipis, S&P 500 sedikit melemah, dan Nasdaq Composite menguat.
Pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, tentang potensi peningkatan inflasi harga barang selama musim panas turut mempengaruhi pasar.
The Fed mempertahankan suku bunga acuan, dan sebagian besar pembuat kebijakan memperkirakan tidak akan ada pemangkasan suku bunga sepanjang tahun ini.
Di sektor saham AS, Circle Internet melonjak setelah Senat AS meloloskan RUU regulasi stablecoin.
Saham Nucor juga naik karena proyeksi laba kuartal II/2025 yang melampaui ekspektasi.
Secara keseluruhan, pergerakan IHSG hari ini mencerminkan kompleksitas pasar yang dipengaruhi oleh faktor domestik dan global. Meskipun potensi rebound ada, investor perlu tetap waspada terhadap berbagai risiko yang masih mungkin terjadi.