preloader

IHSG Hari Ini 13 Juni 2025: Analisis & Prediksi Koreksi Pasar

IHSG Hari Ini 13 Juni 2025: Analisis & Prediksi Koreksi Pasar

Prediksi IHSG Jumat, 13 Juni 2025: Waspada Potensi Koreksi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mengalami koreksi pada perdagangan saham Jumat, 13 Juni 2025. Analis memprediksi pelemahan, dengan potensi IHSG berada di kisaran 6.713 hingga 7.009. Perdagangan Kamis, 12 Juni 2025, telah menunjukkan IHSG melemah 0,25 persen, ditutup pada posisi 7.204. Tekanan jual menjadi faktor utama penurunan tersebut.

Potensi Koreksi IHSG dan Level Support-Resistance

Herditya Wicaksana dari PT MNC Sekuritas mengungkapkan dua skenario. Skenario pertama (label merah) memprediksi jika IHSG menembus level 7.240, maka akan membentuk wave (v) dari wave (a), menguji level 7.263 hingga 7.355.

Namun, skenario kedua (label hitam) menunjukkan potensi koreksi yang lebih signifikan ke rentang 6.713-7.009. Ia memproyeksikan level support di 7.136 dan 7.009, serta level resistance di 7.263 dan 7.324 untuk perdagangan Jumat.

PT Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi pelemahan IHSG yang terbatas, dengan support di 7.120 dan resistance di 7.330. Kedua analis memiliki pandangan berbeda mengenai potensi pergerakan IHSG.

Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Jumat

PT Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT PP Tbk (PTPP) untuk perdagangan Jumat.

Sementara itu, Herditya dari PT MNC Sekuritas merekomendasikan saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), dan PT Panin Financial Tbk (PNLF). Perbedaan rekomendasi ini mencerminkan strategi investasi yang beragam.

Analisis Teknikal dan Pertimbangan Perlambatan Ekonomi

Rekomendasi Teknikal MNC Sekuritas

MNC Sekuritas memberikan analisis teknikal untuk beberapa saham. Saham AADI disarankan “Buy on Weakness” pada rentang 6.650-6.975, dengan target harga 7.325 dan 7.475, dan stoploss di bawah 6.450.

BRIS juga direkomendasikan “Buy on Weakness” pada rentang 2.530-2.610, menargetkan harga 2.680 dan 2.750, dengan stoploss di bawah 2.460.

HRTA direkomendasikan “Buy on Weakness” pada rentang 610-625, menargetkan harga 680 dan 710, dan stoploss di bawah 600.

PNLF direkomendasikan “Spec Buy” pada rentang 276-282, menargetkan harga 306 dan 328, dengan stoploss di bawah 270. Semua rekomendasi ini disertai dengan peringatan untuk melakukan riset dan analisis independen sebelum berinvestasi.

PT Pilarmas Investindo Sekuritas menambahkan pertimbangan lain, yakni perlambatan ekonomi. Survei Bank Indonesia menunjukkan penurunan rasio konsumsi rata-rata terhadap pendapatan di Mei 2025 menjadi 74,3%, lebih rendah dari 74,8% pada bulan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan perilaku konsumen yang lebih hati-hati.

Penurunan konsumsi terjadi di hampir semua kelompok pengeluaran, kecuali mereka yang berpenghasilan di atas Rp 5 juta per bulan. Peningkatan tabungan terlihat pada kelompok menengah, tetapi kelompok lain menunjukkan penurunan alokasi tabungan.

PT Pilarmas Investindo Sekuritas menilai data ini menunjukkan sikap waspada masyarakat terhadap ketidakpastian ekonomi. Mereka mengurangi pengeluaran konsumtif dan meningkatkan tabungan sebagai antisipasi risiko ekonomi di masa depan. Perubahan perilaku konsumen ini, yang telah terlihat sejak berakhirnya pandemi Covid-19, diperkirakan akan terus memengaruhi pasar saham. Informasi ini penting untuk dipertimbangkan dalam strategi investasi.

Perlu diingat bahwa semua analisis dan rekomendasi saham di atas bersifat subjektif dan hanya untuk tujuan informasi. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Selalu lakukan riset dan analisis independen sebelum melakukan transaksi jual beli saham.

Related Post

Konsultasi Gratis!
Ingin bisnis Anda tampil di halaman pertama Google? Konsultasikan dengan kami sekarang!