preloader

IHSG Tembus 7.000? Prediksi Lonjakan Indeks Saham Hari Ini

IHSG Tembus 7.000? Prediksi Lonjakan Indeks Saham Hari Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan potensi kenaikan yang signifikan, diperkirakan hingga mencapai level 7.000. Sentimen positif baik dari dalam maupun luar negeri menjadi pendorong utama optimisme ini. Analisis teknis pun mendukung proyeksi tersebut, menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang jelas setelah periode tekanan jual sebelumnya.

Prospek cerah ini didukung oleh berbagai faktor, mulai dari penguatan indeks bursa global hingga kebijakan deregulasi pemerintah. Perdagangan saham kemarin juga menunjukkan aktivitas yang cukup tinggi, menandakan kepercayaan investor terhadap pasar. Mari kita bahas lebih lanjut faktor-faktor pendorong dan analisis teknis yang mendukung prediksi kenaikan IHSG.

Analisis Teknis IHSG: Sinyal Pemulihan Positif

Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, mengamati indikator teknikal IHSG yang menunjukan sinyal pemulihan. Pergerakan IHSG dari lower band menuju middle band mengindikasikan potensi pemulihan yang signifikan.

Stochastic RSI menunjukkan pembalikan arah ke atas dari area oversold. Meskipun MACD masih menunjukkan tren menurun, histogram mulai mengecil dan garis MACD mendekati garis sinyal, menandakan potensi golden cross. Hal ini semakin memperkuat proyeksi kenaikan IHSG hingga level 6.950-7.000. Ratna menetapkan area resistance IHSG di 7.000, pivot di 6.950, dan support di 6.800.

Faktor Pendukung Kenaikan IHSG: Kombinasi Sentimen Domestik dan Global

Penguatan IHSG kemarin, yang ditutup pada level 6.927 (naik 0,43 persen), didorong oleh berbagai faktor. Sentimen global yang positif turut berkontribusi pada kenaikan ini.

Aksi window dressing kuartal II juga memberikan pengaruh positif terhadap pasar. Pemerintah juga turut andil melalui pengumuman paket deregulasi tahap I, yang bertujuan untuk memperbaiki peringkat kemudahan berusaha di Indonesia. Deregulasi ini meliputi relaksasi aturan impor dan kemudahan berusaha di bidang perdagangan.

Data Ekonomi Makro yang Menjanjikan

Data ekonomi makro juga memberikan sentimen positif. Neraca perdagangan bulan Mei 2025 diproyeksikan surplus sebesar USD 2,53 miliar, meningkat signifikan dari surplus April 2025 sebesar USD 0,15 miliar.

Inflasi Juni 2025 diperkirakan naik menjadi 1,83 persen YoY dari 1,6 persen YoY sebelumnya, dengan inflasi inti diperkirakan meningkat ke 2,44 persen YoY dari 2,4 persen YoY pada bulan Mei. Meskipun terjadi kenaikan inflasi, angka ini masih dalam batas yang terkendali dan tidak terlalu mengkhawatirkan.

Sentimen Positif dari Pasar Global

Pasar global juga memberikan kontribusi positif terhadap kinerja IHSG. Wall Street ditutup menguat pada hari yang sama, memberikan sentimen positif terhadap pasar saham secara global.

Pembatalan rencana pajak layanan digital oleh Kanada terhadap perusahaan teknologi AS juga turut meredakan ketegangan dagang. Dinamika politik anggaran di AS, dengan Senat Amerika Serikat menyetujui prosedur awal untuk pembahasan RUU anggaran, juga menjadi perhatian investor.

Aktivitas Perdagangan Saham dan Prospek Ke Depan

Pada perdagangan Senin (30/6), tercatat 21,12 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp 13,64 triliun dan frekuensi 1,15 juta kali. Dari total saham yang diperdagangkan, 357 saham naik, 228 saham turun, dan 205 saham stagnan.

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun lebih dari 4 basis poin ke level 4,238 persen. Harga emas naik 0,6 persen ke USD 3.293 per troy ounce karena pelemahan dolar AS. Harga minyak mentah justru melemah karena berkurangnya ketegangan geopolitik dan prospek kenaikan produksi OPEC+ pada Agustus 2025. Secara keseluruhan, berbagai faktor ini mendukung potensi kenaikan IHSG menuju level 7.000, meski tetap perlu diwaspadai potensi volatilitas pasar. Pemantauan terhadap perkembangan ekonomi domestik dan global tetap penting untuk melihat pergerakan IHSG selanjutnya.

Related Post