Indonesia dan Jepang semakin memperkuat kerja sama ekonomi mereka. Hal ini ditandai dengan penandatanganan 13 nota kesepahaman (MoU) dalam Forum Bisnis Indonesia-Jepang di Osaka, Jepang, pada Rabu, 11 Juni 2025. Kesepakatan ini menjanjikan peningkatan hubungan perdagangan bilateral yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
Nilai total MoU yang ditandatangani mencapai USD 200,8 juta. Kerja sama tersebut mencakup berbagai sektor, mulai dari produk pertanian hingga energi terbarukan, menunjukkan potensi kolaborasi yang luas antara kedua negara.
Daftar Baca
Kerja Sama Luas, Nilai MoU Mencapai USD 200,8 Juta
Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, menyatakan komitmen pemerintah dalam mendukung dan memfasilitasi para pelaku bisnis, termasuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Forum Bisnis Indonesia-Jepang sendiri merupakan bagian dari misi dagang Indonesia ke Jepang.
Berbagai sektor terlibat dalam kesepakatan ini. Beberapa di antaranya meliputi produk kertas, pelet kayu, hasil laut (seafood), cokelat, dekorasi rotan, furnitur kayu, biji kopi, arang kayu, tenaga kerja, dan pengembangan bisnis biomassa.
Potensi Besar Perdagangan Bilateral Indonesia-Jepang
Roro menjelaskan bahwa kinerja perdagangan bilateral Indonesia dan Jepang menunjukkan tren positif. Ekspor nonmigas Indonesia ke Jepang meningkat 8,8% dalam lima tahun terakhir (2020-2024).
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang pada 2024 antara lain batu bara (15,8% dari total ekspor Indonesia ke dunia), nikel (5,52%), dan konduktor elektrik (4,07%). Sementara itu, impor nonmigas Indonesia dari Jepang juga menunjukkan peningkatan sebesar 8,21% dalam periode yang sama.
Produk impor utama dari Jepang meliputi produk logam (3,03%), kendaraan bermotor (2,9%), dan tembaga (2,81%). Indonesia terus berupaya menjadi mitra dagang dan investasi utama bagi Jepang.
Sektor-sektor Strategis untuk Kerja Sama
Indonesia terbuka untuk kerja sama di sektor strategis, termasuk energi hijau dan produk berkelanjutan. Komitmen Indonesia terhadap isu lingkungan menjadikannya mitra penting bagi Jepang dalam menciptakan rantai pasokan hijau dan mendorong transisi energi hijau di kawasan.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat, sebesar 4,87% pada kuartal I-2025 dan PDB USD 4,9 ribu pada 2024, serta peningkatan realisasi investasi sebesar 20,8% pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra yang menarik.
Forum Bisnis: Pemanfaatan IJEPA dan Promosi Ekonomi Berkelanjutan
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Fajarini Puntodewi, menjelaskan bahwa Forum Bisnis Indonesia-Jepang merupakan bagian dari rangkaian misi dagang Indonesia di Expo 2025 Osaka.
Tujuannya adalah untuk memaksimalkan partisipasi Kementerian Perdagangan, memberikan informasi terbaru kepada pengusaha kedua negara, dan memfasilitasi pertemuan bisnis.
Informasi yang disampaikan meliputi pemanfaatan amandemen protokol IJEPA (Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement), kebijakan dan perhatian Indonesia terhadap ekonomi berkelanjutan.
Forum Bisnis ini berhasil mencatat transaksi dagang senilai USD 200,8 juta. Angka ini menunjukkan kesuksesan dalam menjaga dan meningkatkan kinerja ekspor Indonesia.
Kesimpulannya, kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Jepang semakin erat. Penandatanganan 13 MoU dengan nilai total USD 200,8 juta dalam Forum Bisnis Indonesia-Jepang di Osaka menandai langkah signifikan dalam memperkuat hubungan perdagangan bilateral. Kerjasama ini mencakup berbagai sektor potensial dan menunjukkan komitmen kedua negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan saling menguntungkan. Kinerja ekonomi Indonesia yang positif semakin memperkuat daya tarik negara ini sebagai mitra investasi dan perdagangan utama di kancah internasional.