preloader

Indonesia Turunkan Harga Beras Dunia: Rahasianya Apa?

Indonesia Turunkan Harga Beras Dunia: Rahasianya Apa?

Harga beras dunia mengalami penurunan signifikan, dari USD 460 per ton menjadi USD 390 per ton. Hal ini mengejutkan pasar internasional, dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memberikan penjelasannya.

Menurut Wamentan, penurunan harga ini erat kaitannya dengan swasembada beras yang berhasil dicapai Indonesia. Dengan tidak adanya impor beras lagi, Indonesia bukan lagi pelanggan utama beras di pasar global.

Indonesia: Bukan Lagi Importir Beras Utama

Indonesia, yang sebelumnya menjadi salah satu importir beras terbesar di dunia, kini telah mampu memenuhi kebutuhan beras dalam negeri sendiri. Keberhasilan ini berdampak besar terhadap dinamika pasar beras internasional.

Wamentan Sudaryono menyatakan bahwa hilangnya Indonesia sebagai importir besar menyebabkan kelebihan pasokan (oversupply) beras di pasar global. Kondisi ini secara alami menekan harga jual beras di tingkat internasional.

Penurunan harga beras dunia ini, menurut Wamentan, merupakan bukti nyata keberhasilan program swasembada beras Indonesia.

Panen Raya dan Stok Beras Melimpah

Suksesnya program swasembada beras juga ditandai dengan panen raya yang melimpah. Kementan mencatat stok cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai 3,7 ton.

Meskipun melimpah, kondisi ini menimbulkan tantangan tersendiri dalam hal penyaluran dan penyimpanan. Namun, Wamentan menyebutnya sebagai “good problem”, karena lebih baik menghadapi masalah kelebihan stok daripada kekurangan.

Pemerintah telah berupaya keras mengatasi tantangan ini dengan mencari solusi penyaluran dan menyiapkan berbagai gudang penyimpanan.

Kapasitas Gudang Bulog Terlampaui

Melimpahnya stok beras membuat kapasitas gudang Bulog kewalahan. Gudang-gudang milik Bulog, bahkan hingga gudang milik instansi lain dan kepala desa, telah digunakan untuk menampung beras.

Wamentan menjelaskan bahwa upaya menyewa dan meminjam gudang tambahan telah dilakukan. Namun, hasil panen yang melimpah tetap melebihi kapasitas penyimpanan yang tersedia.

Pemerintah memastikan bahwa harga pembelian gabah dari petani tetap terjaga dengan baik, mengacu pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kg.

Dengan demikian, petani tetap terlindungi meskipun harga beras dunia mengalami penurunan.

Keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada beras tidak hanya berdampak positif terhadap ketahanan pangan nasional, tetapi juga memberikan pengaruh signifikan terhadap pasar beras global. Tantangan dalam pengelolaan stok beras yang melimpah menjadi bukti nyata keberhasilan program pemerintah. Ke depan, pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan stok dan distribusi beras agar manfaat swasembada dapat dirasakan secara optimal oleh seluruh lapisan masyarakat.

Related Post

Konsultasi Gratis!
Ingin bisnis Anda tampil di halaman pertama Google? Konsultasikan dengan kami sekarang!