Badan Bank Tanah (BBT) dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sepakat untuk menjalin kerja sama yang erat. PPU, yang dikenal sebagai “Serambi Nusantara,” memiliki lahan strategis yang menjadi aset persediaan milik BBT. Kerja sama ini diharapkan akan mendorong pembangunan dan kesejahteraan masyarakat PPU.
Kepala BBT, Parman Nataatmadja, optimistis PPU akan berkembang pesat di bawah kepemimpinan Bupati Mudyat Noor. Kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan visi tersebut.
Kolaborasi BBT dan PPU untuk Pembangunan Strategis
BBT telah berkontribusi signifikan terhadap pembangunan di PPU. Kontribusi tersebut meliputi penyediaan lahan untuk proyek-proyek penting.
Beberapa proyek yang telah didukung BBT antara lain pembangunan Bandara VVIP Ibu Kota Nusantara (IKN), pembangunan jalan tol seksi 5B, dan program reforma agraria. Keberhasilan program-program ini bergantung pada dukungan pemerintah daerah.
Deputi Pemanfaatan dan Kerja Sama Usaha BBT, Hakiki Sudrajat, menekankan pentingnya dukungan Bupati PPU sebagai Ketua Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA). Dukungan tersebut sangat krusial dalam mempercepat pelaksanaan reforma agraria di PPU.
Reforma agraria di PPU merupakan yang pertama kali menggunakan skema hak pakai di atas Hak Pengelolaan Lahan (HPL) BBT. BBT berharap pemerintah daerah membantu pemberdayaan masyarakat agar dapat meningkatkan perekonomian.
Persiapan Lahan untuk Penajam Eco City
BBT juga tengah mempersiapkan lahan untuk proyek jangka panjang, yaitu Penajam Eco City. Proyek ini ditargetkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru dan magnet investasi di Kalimantan Timur.
Penajam Eco City diharapkan akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Timur. Proyek ini akan menarik investasi dan meningkatkan perekonomian daerah.
Bupati PPU Mudyat Noor menyambut baik rencana tersebut dan menyatakan dukungan penuhnya. Beliau meyakini kemajuan BBT akan berdampak positif pada kemajuan PPU.
Dengan adanya IKN, Bandara VVIP IKN, dan dukungan BBT, PPU berpeluang untuk berkembang lebih pesat. Kolaborasi ini diharapkan akan mengangkat perekonomian PPU ke level yang lebih tinggi.
Peningkatan Investasi dan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru
Bupati Mudyat Noor berharap investasi di PPU terus meningkat. Ia ingin PPU menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mampu bersaing dengan daerah lain di Kalimantan Timur.
Selama ini, investasi di Kalimantan Timur terpusat di Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara (Kukar). PPU ingin keluar dari bayangan daerah-daerah tersebut dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Pemerintah PPU siap menyediakan fasilitas untuk menunjang peningkatan investasi. Kerja sama dengan BBT merupakan langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan dukungan BBT dan sinergi pemerintah daerah, PPU berambisi menciptakan pusat ekonomi baru. PPU ingin menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru dan gerbang masa depan Kalimantan Timur.
BBT memiliki total aset persediaan lahan seluas 19.409,6 hektare di 30 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Kolaborasi dengan pemerintah daerah, seperti di PPU, merupakan kunci keberhasilan program BBT dalam mendukung pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan program reforma agraria dan pembangunan infrastruktur di PPU menjadi contoh nyata kontribusi BBT dalam mewujudkan keadilan agraria dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.