preloader

Memaksimalkan Image SEO untuk Website

Memaksimalkan Image SEO untuk Website

Selama ini, sebagian besar marketer menggunakan tiga langkah untuk memaksimalkan image SEO untuk website. Di antaranya mengompres gambar, memberikan title, serta mengisi alt text. Namun, algoritma Google yang semakin cerdas dan canggih harus Anda imbangi pula dengan usaha ekstra supaya optimasi yang dibenamkan dalam image dapat berjalan maksimal.

Bagaimana cara memaksimalkan image SEO?

Berbeda dari algoritma beberapa tahun lalu, sistem yang Google berikan kini memungkinkannya memahami hal-hal dasar secara akurat. Oleh karena itu, akurasi untuk pencarian gambar di mesin pencari Google semakin tinggi.

Kendati demikian, kalau Anda ingin image SEO memberikan hasil terbaik, lakukan optimasi dengan langkah-langkah di bawah ini!

  • Pastikan Nama File Sesuai Gambar

Dalam memaksimalkan image SEO untuk website, nama yang Anda berikan kepada file akan jadi petunjuk bagi Google untuk mengenal sebuah gambar. Akan lebih baik kalau Anda mengubah nama file menjadi sesuatu yang spesifik seperti “bunga-mawar-merah.jpg” daripada “IMG_010101.jpg”. Jika memakai yang kedua, gambar yang diunggah tak akan muncul di laman pertama laman pencarian.

Optimasi bakal lebih bagus kalau nama file yang dipakai pada gambar sesuai fokus keyword. Contohya, untuk artikel Tip Membuat Websire yang Responsif Terbaru, Anda bisa namakan file gambar yang menyertai dengan “tip-membuat-website-responsif-baru.jpg”.

  • Lengkapi Deskripsi ALT Text Beserta Captions

Apa itu alt text? Alt text (alternative text) berfungsi membantu Google mengidentifikasikan topik atau tema konten yang dibahas. Di sinilah tempat Anda memberikan detail terkait gambar yang akan dimasukkan ke dalam website. Misalnya, untuk artikel ulasan laptop, Anda bisa menuliskan alt text seperti laptop hitam disimpan di meja kayu.

Seperti pemberian nama file, alt text untuk memaksimalkan image SEO untuk website juga harus sesuai fokus keyword. Namun, jangan paksakan kalau seandainya focus keyword tidak berkaitan dengan alt text karena bakal merusak deskripsi gambar.

  • Menentukan Format Gambar Terbaik

Ada tiga format yang umum digunakan untuk sebagian besar gambar di internet, antara lain JPEG, PNG, serta GIF. Masing-masing format memiliki metode kompres berbeda yang membuat ukurannya tak sama. Anda pun tak boleh mengabaikan faktor tersebut, sebab ukuran gambar menentukan durasi memuat atau loading sebuah laman website.

Jadi, Anda harus cerdas memilih format gambar. JPEG adalah opsi terbaik, karena punya ukuran kecil dengan kualitas tak jauh berbeda dari GIF dan PNG. Sementara PNG lebih direkomendasikan untuk logo dan GIF untuk gambar bergerak.

  • Mengompres Gambar yang Digunakan

Langkah berikutnya yang dapat Anda lakukan untuk memaksimalkan image SEO untuk website adalah mengompres gambar yang sudah dikumpulkan. Sebagai contoh, kalau Anda memilih format JPEG, kompres gambar memakai software khusus supaya kualitasnya tak berkurang. Beberapa program yang bisa Anda pakai adalah Photoshop dan Microsoft Paint.

Kalau laptop Anda terlalu berat untuk menginstal software, manfaatkan layanan-layanan kompres online yang bisa diakses secara gratis. Hasil yang didapatkan dari platform tersebut sama baiknya dengan yang Anda peroleh lewat software.

  • Memakai Gambar SVG Apabila Diperlukan

Anda yang tak memakai WordPress sebagai CMS dapat menerapkan langkah ini. Scalable Vector Graphics atau SVG merupakan format vector yang sedang populer dipakai saat ini. Salah satu alasan yang membuatnya difavoritkan banyak orang adalah kualitas gambarnya akan tetap tinggi meski Anda akses dari browser atau perangkat mana pun.

File SVG yang dipakai dalam memaksimalkan image SEO untuk website lebih sering digunakan untuk merancang logo atau ikon. Selain itu, Google juga sering menyarankan pengelola website untuk mengoptimasi file menggunakan ekstensi svg.

  • Mengecek Tingkat Responsitivitas Gambar

Gambar dikatakan sudah responsif apabila resolusinya bisa menyesuaikan jenis perangkat yang digunakan pengunjung. Misalnya, saat gambar beresolusi 720p diakses pada perangkat mobile dengan resolusi 480p, maka tingkat resolusinya akan berubah mengikuti pengaturan perangkat. Faktor ini pula yang membuat load time lebih cepat di website.

WordPress adalah salah satu CMS yang akan membuat gambar secara otomatis responsif. Akan tetapi, Anda perlu mengeceknya terlebih dulu dengan mengaksesnya dari berbagai jenis perangkat, apalagi ada format gambar yang kadang tak ikut berubah.

  • Memanfaatkan Kode Schema Markup

Langkah berikutnya yang bisa diaplikasikan untuk memaksimalkan image SEO untuk website adalah memanfaatkan kode bernama schema markup. Jenis kode ini berfungsi memberi tahu bentuk konten yang dibuat kepada pihak Google. Jadi, Google dapat menyesuaikan tampilannya menarik. Bukan hanya itu, Google bakal menambahkan label sesuai thumbnail di hasil pencarian perangkat mobile.

Sejauh ini, Google sudah mendukung empat jenis label dengan schema markup, antara lain GIF, produk, resep, serta video. Kalau konten yang akan Anda unggah ke website termasuk ke salah satu dari label-label ini, tambahkan kode tersebut ke masing-masing halaman.

  • Menggunakan Fitur Lazy Loading

Lazy loading terjadi saat web browser memutuskan tak menampilkan konten sampai benar-benar dibutuhkan oleh pengguna. Google pun mengungkapkan bila lazy loading membantu meningkatkan kecepatan load time secara signifikan pada laman panjang. Lantas, apa benefitnya saat digunakan untuk optimasi image SEO?

Dalam strategi SEO, lazy loading baru menampilkan gambar saat pengunjung sampai ke bagian laman yang memuat konten bersangkutan. Untuk mengaktifkan fitur tersebut, Anda bisa menginstal plugin khusus pada website yang dikelola.

  • Tanamkan Leverage Browser Caching

Dalam memaksimalkan image SEO untuk website, browser caching bakal memungkinkan para pengguna menyimpan gambar di website secara lokal saat kali pertama mengaksesnya. Jadi, saat mereka kembali berkunjung, gambar-gambar yang sudah termuat tak membutuhkan waktu lama untuk tampil secara menyeluruh karena tersimpan di browser.

Ada dua cara yang bisa Anda gunakan untuk memanfaatkan leverage browser caching pada website. Antara lain menambahkan kode pada file berekstensi .htaccess atau memasang plugin apabila CMS yang dipakai sudah mendukung.

  • Mengandalkan Content Delivery Network (CDN)

CDN adalah jaringan server yang tersebar di seluruh dunia. Dengan teknologi ini, Anda dapat mengirimkan macam-macam konten dari website ke browser yang dipakai pengunjung melalui server terdekat. Artinya, CDN secara tak langsung mempercepat kases website saat dikunjungi dari mana dan kapan pun.

Sebagai contoh, lokasi server yang Anda gunakan untuk website berlokasi di Singapura, sementara sebagian besar pengunjung yang mampir ke situs berasal dari Indonesia. CDN akan membantu para pengunjung mengakses data-data website dari server terdekat, bukan dari Singapura.

Selain memperhatikan sepuluh langkah memaksimalkan image SEO untuk website, Anda juga harus mempelajari SEO secara menyeluruh. Pasalnya optimasi gambar merupakan salah satu bagian dari strategi tersebut. Dengan begitu, semua konten yang Anda unggah ke website mempunyai performa terbaik dan meningkatkan peluang situs masuk laman pertama hasil pencarian di Google.

Related Post