Bea Cukai terus berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu caranya adalah dengan memberikan fasilitas Kawasan Berikat kepada perusahaan-perusahaan yang memenuhi syarat. Baru-baru ini, dua perusahaan di Jawa Timur dan Jawa Tengah mendapatkan fasilitas tersebut, menunjukkan komitmen Bea Cukai dalam mendorong industri manufaktur dan ekspor.
Pemberian fasilitas Kawasan Berikat ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing ekspor, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Kawasan Berikat untuk Industri Furnitur di Sidoarjo
Pada tanggal 12 Juni 2025, Kanwil Bea Cukai Jatim I memberikan fasilitas Kawasan Berikat kepada PT Mindo Integra Indonesia, perusahaan yang memproduksi furnitur indoor.
Penyerahan dilakukan bersama Bea Cukai Sidoarjo dan Kantor Pajak Sidoarjo Utara. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi produksi PT Mindo Integra Indonesia dan daya saing ekspornya.
Kepala Kanwil Bea Cukai Jatim I, Untung Basuki, menjelaskan bahwa fasilitas ini memberikan berbagai keuntungan. Diantaranya penangguhan bea masuk dan pembebasan PPN, PPnBM, dan PPh Pasal 22 impor.
Keuntungan lain adalah meningkatnya kebutuhan akan tenaga kerja, khususnya penenun. Hal ini menciptakan lapangan kerja baru, terutama bagi ibu-ibu di sekitar Sidoarjo.
Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga dan kesejahteraan masyarakat setempat. Ini sejalan dengan komitmen Bea Cukai untuk memberikan dampak sosial positif.
Fasilitas Kawasan Berikat untuk Industri Alas Kaki di Brebes
Tidak hanya di Jawa Timur, Kanwil Bea Cukai Jateng DIY juga memberikan fasilitas Kawasan Berikat. Kali ini diberikan kepada PT Victory Footwear Indonesia, perusahaan industri alas kaki di Brebes, Jawa Tengah.
Penyerahan fasilitas dilakukan pada 4 Juni 2025 di Kanwil Bea Cukai Jateng DIY. PT Victory Footwear Indonesia memiliki pasar ekspor utama ke Amerika, Eropa, dan Asia.
Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Humas Kanwil Bea Cukai Jateng DIY, R. Megah Andiarto, menjelaskan tentang Kawasan Berikat. Kawasan Berikat merupakan bagian dari Tempat Penimbunan Berikat (TPB).
Perusahaan dapat menimbun barang impor dan/atau barang lokal untuk diolah lebih lanjut. Hasil produksinya ditujukan untuk ekspor atau dijual ke kawasan berikat lainnya.
Dampak Positif dan Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja
Program Kawasan Berikat ini diproyeksikan akan menyerap banyak tenaga kerja. PT Mindo Integra Indonesia diperkirakan akan menyerap 950 orang pada tahun 2025 dan meningkat menjadi 1.350 orang pada tahun 2029.
Selain itu, dampak ekonomi bagi warga sekitar juga signifikan. Usaha mikro seperti transportasi, rumah kontrakan, dan warung makan diperkirakan akan mengalami peningkatan pendapatan.
Kontribusi ekonomi diperkirakan mencapai Rp3,1 miliar pada 2025 dan hampir Rp5 miliar pada 2029. Hal ini menunjukkan dampak positif yang luas dari program Kawasan Berikat.
Pemberian fasilitas Kawasan Berikat ini menegaskan komitmen Bea Cukai. Komitmen ini meliputi dukungan terhadap iklim investasi, peningkatan ekspor nasional, dan pemerataan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Dengan demikian, program ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Tidak hanya menguntungkan perusahaan, namun juga masyarakat di sekitarnya.
