preloader

Minyak Dunia Murah! Stok BBM AS Melimpah, Harga Anjlok

Minyak Dunia Murah! Stok BBM AS Melimpah, Harga Anjlok

Harga minyak dunia mengalami penurunan pada Rabu, 14 Mei 2025, setelah laporan pemerintah Amerika Serikat menunjukkan peningkatan tak terduga dalam persediaan minyak mentah. Hal ini memicu kekhawatiran investor mengenai potensi kelebihan pasokan di pasar global. Penurunan harga ini terjadi meskipun sebelumnya harga minyak sempat mendekati level tertinggi dua pekan terakhir, didorong optimisme atas pelonggaran sementara tarif antara AS dan China.

Kontrak berjangka minyak mentah Brent ditutup pada USD 66,09 per barel, turun 54 sen atau 0,81%. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami penurunan, menutup perdagangan pada USD 63,15 per barel, atau turun 52 sen (0,82%).

Lonjakan Persediaan Minyak Mentah AS

Administrasi Informasi Energi (EIA) melaporkan peningkatan persediaan minyak mentah AS sebesar 3,5 juta barel pada pekan lalu. Total persediaan kini mencapai 441,8 juta barel.

Laporan serupa dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan lonjakan yang lebih besar, yaitu 4,3 juta barel. Data API ini turut memperkuat sentimen negatif yang menyebabkan penurunan harga minyak.

Giovanni Staunovo, analis dari UBS, menjelaskan bahwa data API menjadi salah satu faktor utama penurunan harga minyak pada hari Rabu. Menurutnya, kenaikan stok minyak mentah yang signifikan jelas tidak menguntungkan bagi pasar.

Meningkatnya Impor Minyak Mentah AS

EIA juga melaporkan peningkatan impor minyak mentah bersih AS sebesar 422.000 barel per hari dalam periode yang sama. Lonjakan impor ini semakin menambah kekhawatiran akan kelebihan pasokan di pasar.

Peningkatan impor dan produksi domestik berkontribusi terhadap surplus pasokan minyak di AS. Situasi ini menekan harga minyak global, karena pasar merespon dengan antisipasi kelebihan pasokan di masa mendatang.

OPEC+ dan Proyeksi Pasokan

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) terus menambah pasokan minyak ke pasar global. Namun, OPEC merevisi turun proyeksi pertumbuhan pasokan minyak dari AS dan produsen lainnya di luar OPEC+ untuk tahun ini.

Meskipun OPEC tidak mengubah proyeksi permintaan, penambahan pasokan yang terus dilakukan menimbulkan kekhawatiran. Bob Yawger, Direktur Energi Berjangka di Mizuho, memprediksi bahwa pada akhirnya, kelebihan pasokan akan mengalahkan permintaan dan menekan harga pasar lebih lanjut. Perlu dipantau perkembangan selanjutnya untuk melihat dampak kebijakan OPEC+ terhadap harga minyak global.

Secara keseluruhan, penurunan harga minyak ini mencerminkan dinamika kompleks antara faktor geopolitik, kebijakan produksi OPEC+, dan data ekonomi makro. Peningkatan pasokan, khususnya di AS, menjadi katalis utama penurunan harga pada pekan ini. Ke depannya, perlu diperhatikan bagaimana permintaan global dan kebijakan OPEC+ akan berinteraksi untuk membentuk harga minyak dalam jangka menengah dan panjang.

Related Post

Konsultasi Gratis!
Ingin bisnis Anda tampil di halaman pertama Google? Konsultasikan dengan kami sekarang!