preloader

OJK Sanksi Fintech Akseleran: Panggil Seluruh Pengurusnya

OJK Sanksi Fintech Akseleran: Panggil Seluruh Pengurusnya

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengambil tindakan tegas terhadap PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) menyusul laporan gagal bayar yang signifikan. Pihak OJK telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pengurus dan pemegang saham Akseleran, serta menjatuhkan sanksi administratif kepada perusahaan fintech lending tersebut. Langkah ini bertujuan untuk melindungi para pemberi dana (lender) dan memastikan keberlangsungan usaha yang sehat.

Pemeriksaan yang dilakukan OJK mencakup berbagai aspek operasional Akseleran, mulai dari infrastruktur hingga akar permasalahan yang menyebabkan gagal bayar. OJK juga mengevaluasi kesesuaian model bisnis Akseleran dengan peraturan yang berlaku.

Pengawasan Ketat OJK terhadap Akseleran

OJK telah memanggil jajaran pengurus dan pemegang saham Akseleran untuk meminta pertanggungjawaban dan solusi atas masalah gagal bayar yang terjadi. Kepala Eksekutif Pengawasan Lembaga Pembiayaan OJK, Agusman, menjelaskan bahwa OJK terus memonitor upaya penyelesaian kewajiban Akseleran kepada para lender.

OJK menginstruksikan Akseleran untuk segera melakukan perbaikan fundamental. Perbaikan ini meliputi penyelesaian pembiayaan bermasalah, dan peningkatan pelayanan kepada pengguna. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kerugian yang mungkin dialami oleh masyarakat.

Langkah-langkah Perbaikan dan Penegakan Hukum

Selain pengawasan ketat dan instruksi perbaikan, OJK juga menerapkan penegakan hukum terhadap pihak-pihak di Akseleran yang terbukti melanggar aturan atau tidak memenuhi komitmen. Penilaian kembali terhadap pihak utama Akseleran juga dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.

OJK berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan Akseleran secara menyeluruh. Langkah-langkah ini meliputi pengawasan ketat, tindakan korektif, dan penegakan hukum untuk melindungi kepentingan para lender dan menjaga stabilitas sektor fintech lending di Indonesia.

Evaluasi Model Bisnis dan Operasional

OJK melakukan evaluasi menyeluruh terhadap model bisnis dan operasional Akseleran. Hal ini bertujuan untuk memastikan kesesuaian dengan peraturan yang berlaku dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab gagal bayar.

Hasil evaluasi tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk memberikan arahan dan tindakan korektif yang lebih terarah. OJK juga meneliti secara mendalam *root cause* permasalahan Akseleran untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Dampak Gagal Bayar dan Tingkat Keberhasilan Bayar Akseleran

Akseleran saat ini menghadapi masalah gagal bayar yang signifikan. Komisaris Utama dan Co-Founder Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan, mengakui adanya permasalahan pinjaman macet di platform mereka.

Tingkat keberhasilan bayar 90 hari (TKB90) Akseleran tercatat sangat rendah, yaitu hanya 45,11 persen per 21 Juni 2025. Angka ini menunjukkan tingginya tingkat wanprestasi (TWP90) mencapai 54,89 persen. TKB60 juga tercatat rendah, hanya 32,54 persen. Rendahnya angka TKB menjadi indikator utama buruknya kesehatan keuangan Akseleran.

  • TKB90 yang rendah menunjukkan hanya sebagian kecil peminjam yang mampu melunasi pinjaman dalam waktu 90 hari.
  • Tingkat wanprestasi yang tinggi menunjukkan potensi kerugian yang besar bagi para lender.
  • Akseleran sedang berupaya melakukan penagihan kepada peminjam dan mencari investor baru.

Akseleran saat ini fokus melakukan penagihan kepada para peminjam yang menunggak. Mereka juga berupaya menarik investor baru untuk mengatasi masalah keuangan yang dihadapi. Situasi ini menjadi perhatian serius bagi OJK dan industri fintech lending secara keseluruhan. Kejadian ini menyoroti pentingnya pengawasan yang ketat dan manajemen risiko yang efektif dalam industri fintech lending di Indonesia. OJK diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang lebih komprehensif untuk melindungi konsumen dan memastikan stabilitas sistem keuangan.

Related Post