preloader

Penggabungan Asuransi BUMN: Bos PertaLife Ungkap Strategi Terbaru

Penggabungan Asuransi BUMN: Bos PertaLife Ungkap Strategi Terbaru

PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) belum lama ini memberikan pernyataan resmi terkait wacana penggabungan perusahaan asuransi milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pernyataan ini muncul di tengah rencana konsolidasi sejumlah perusahaan asuransi BUMN yang tengah digodok. Rencana tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri asuransi nasional.

Perusahaan asuransi plat merah memang tengah menjadi sorotan. Banyak yang menilai bahwa jumlah perusahaan asuransi BUMN yang cukup banyak, namun berukuran kecil, justru mengurangi daya saing.

Tanggapan PertaLife Insurance Terhadap Wacana Merger

Direktur Utama PertaLife Insurance, Hanindio W. Hadi, menyatakan bahwa pihaknya akan menunggu arahan lebih lanjut dari pemegang saham. Pernyataan ini disampaikan usai acara syukuran 40 tahun PertaLife Insurance pada Rabu, 2 Juli 2025.

Pihak PertaLife Insurance hingga saat ini belum menerima arahan resmi terkait rencana penggabungan tersebut. Hanindio menegaskan, operasional perusahaan akan tetap berjalan seperti biasa hingga ada instruksi selanjutnya.

“Saya tinggal *follow* aja instruksi dari atasan,” ujar Hanindio. “Kalau sekarang masih belum ada arahan, ya kita bisnis as usual aja,” tambahnya.

Meskipun belum ada arahan konkret, Hanindio tidak membantah adanya pembahasan terkait merger ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Namun, detail pembahasan tersebut belum diungkapkannya.

Inisiatif Konsolidasi Asuransi BUMN

Usulan penggabungan perusahaan asuransi BUMN ini sebelumnya dilontarkan oleh Dony Oskaria, Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia. Dony menilai terdapat sekitar 16 perusahaan asuransi BUMN yang tergolong kecil dan kurang kompetitif.

Proses konsolidasi, menurut Dony, diawali dengan evaluasi fundamental bisnis masing-masing perusahaan. Tahap selanjutnya adalah konsolidasi bisnis itu sendiri, yang dapat dilakukan melalui perampingan atau merger.

Daftar Perusahaan Asuransi BUMN yang Berpotensi Merger

Sejumlah perusahaan asuransi BUMN yang berpotensi masuk dalam rencana merger antara lain Perum Jamkrindo, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), Asuransi Ekspor Indonesia, Jasa Raharja, Askrindo, Jasindo, dan Taspen.

Selain itu, beberapa perusahaan asuransi yang berafiliasi dengan bank BUMN juga termasuk dalam pertimbangan, seperti AXA Mandiri, BNI Life, dan BRI Life. Daftar ini menunjukkan skala besar dari potensi merger yang sedang dipertimbangkan.

Proses konsolidasi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, daya saing, dan stabilitas industri asuransi BUMN. Hal ini akan berdampak positif bagi perekonomian nasional dan perlindungan konsumen.

Proses penggabungan perusahaan asuransi BUMN ini masih dalam tahap awal. Kejelasan terkait perusahaan mana saja yang akan bergabung dan mekanisme penggabungannya masih perlu ditunggu. Perkembangan lebih lanjut akan sangat dinantikan oleh para pelaku industri dan masyarakat luas. Namun, yang pasti, rencana ini menandai babak baru bagi industri asuransi di Indonesia.

Related Post