Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 mencapai 4,87% secara year on year (yoy), demikian diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS). PDB atas dasar harga berlaku tercatat Rp 5.665,9 triliun, sementara atas dasar harga konstan mencapai Rp 3.264,5 triliun. Angka ini menunjukkan kinerja ekonomi yang positif di awal tahun.
Kepala BPS, Amalia Adininggar, memaparkan detail pertumbuhan tersebut dalam konferensi pers pada Senin, 5 Mei 2025. Konsumsi rumah tangga menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi.
Daftar Baca
Konsumsi Rumah Tangga sebagai Mesin Pertumbuhan
Kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDB mencapai 54,53%, tumbuh sebesar 4,89% yoy. Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk liburan, momen Ramadan, dan menjelang Idul Fitri di akhir Maret 2025.
Sumber pertumbuhan dari konsumsi rumah tangga tercatat sebesar 2,61%. Ini menunjukkan daya beli masyarakat yang masih cukup kuat.
Peran Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan Konsumsi Pemerintah
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) berkontribusi 28,03% terhadap PDB, namun pertumbuhannya melambat menjadi 2,12% yoy. Sumber pertumbuhan dari PMTB hanya 0,65%.
Di sisi lain, konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar 1,38% yoy. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya belanja pemerintah yang signifikan pada tahun sebelumnya terkait penyelenggaraan Pemilu.
Sumber pertumbuhan dari konsumsi pemerintah bahkan negatif, yaitu -0,08%. Hal ini menunjukan pengaruh besar dari siklus pemilu terhadap pengeluaran pemerintah.
Ekspor dan Net Ekspor Mendukung Pertumbuhan
Ekspor menunjukkan kinerja yang positif, tumbuh sebesar 6,78% yoy. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas dan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
Net ekspor memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,83%. Hal ini menunjukan daya saing produk Indonesia di pasar internasional yang membaik.
Secara keseluruhan, kinerja positif ekspor berkontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2025.
Analisis dan Prospek Ke Depan
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2025 menunjukkan kinerja yang cukup baik, ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor. Namun, perlu diperhatikan perlambatan pertumbuhan PMTB dan kontraksi konsumsi pemerintah.
Pemerintah perlu memperhatikan strategi untuk mendorong investasi dan menjaga stabilitas ekonomi agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di masa mendatang. Pemantauan terhadap daya beli masyarakat dan perkembangan sektor ekspor juga perlu dilakukan secara intensif.
Ke depan, keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu didukung dengan kebijakan yang tepat sasaran dan responsif terhadap dinamika ekonomi global. Diversifikasi ekonomi juga penting untuk mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu.
Secara keseluruhan, data dari BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif di awal tahun 2025. Namun, tantangan tetap ada dan memerlukan strategi yang komprehensif untuk menjaga momentum pertumbuhan ini di masa depan. Pemerhati ekonomi berharap agar pemerintah dapat terus melakukan berbagai kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.