Amazon kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Kali ini, perusahaan raksasa teknologi milik Jeff Bezos tersebut mengumumkan akan memangkas sekitar 100 karyawan di divisi perangkat dan layanan. Pengurangan ini merupakan bagian dari upaya Amazon untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menyelaraskan strategi bisnisnya. Meskipun terbilang kecil jika dibandingkan PHK massal sebelumnya, langkah ini tetap menjadi sorotan mengingat reputasi Amazon dan dampaknya terhadap para karyawan yang terkena imbas.
Divisi perangkat dan layanan Amazon mencakup beragam bisnis, termasuk asisten suara Alexa, perangkat keras Echo, bel pintu video Ring, dan layanan robotaxi Zoox. Keputusan PHK ini diumumkan oleh juru bicara Amazon, Kristy Schmidt, yang menekankan komitmen perusahaan untuk mendukung karyawan yang terkena dampak selama masa transisi. Namun, Amazon belum merinci unit spesifik yang mengalami PHK.
Daftar Baca
PHK Terkini dan Strategi Efisiensi Amazon
Amazon menegaskan bahwa keputusan PHK terhadap 100 karyawan merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi tim dan program. Perusahaan juga menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk menyelaraskan operasional dengan peta jalan produk yang telah ditetapkan.
Meskipun terjadi PHK, Amazon menekankan bahwa perusahaan tetap aktif melakukan perekrutan di divisi perangkat dan layanan. Ini menunjukkan bahwa pengurangan karyawan lebih difokuskan pada optimalisasi struktur organisasi daripada pengurangan skala bisnis secara keseluruhan.
Riwayat PHK di Amazon dan Dampaknya
Sebelumnya, Amazon telah melakukan PHK besar-besaran sebanyak 27.000 karyawan sejak awal tahun 2022. Langkah ini dilakukan di bawah kepemimpinan CEO Andy Jassy sebagai bagian dari upaya untuk memangkas biaya perusahaan secara menyeluruh.
PHK tersebut mencakup berbagai divisi dan menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan pekerjaan di sektor teknologi. Namun, Amazon menjelaskan bahwa pengurangan tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan profitabilitas dan daya saing.
PHK di Tahun 2022 dan 2023
Pengurangan karyawan di divisi perangkat dan layanan Amazon sebenarnya telah terjadi sejak tahun 2022 dan 2023. Pada tahun 2023, Amazon juga melakukan penyederhanaan struktur organisasi, salah satunya dengan mengurangi jumlah manajer.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi CEO Andy Jassy untuk meningkatkan rasio kontributor individu terhadap manajer. Targetnya adalah meningkatkan rasio tersebut setidaknya sebesar 15% pada akhir kuartal pertama tahun ini.
Perbandingan dengan PHK di Perusahaan Teknologi Lain
Amazon bukanlah satu-satunya perusahaan teknologi yang melakukan PHK dalam beberapa tahun terakhir. Microsoft, misalnya, juga telah mengumumkan PHK terhadap sekitar 6.000 karyawannya, atau sekitar 3% dari total tenaga kerja.
PHK di Microsoft dilakukan sebagai bagian dari penyesuaian organisasi untuk menghadapi pasar yang dinamis. Meskipun kinerja keuangan Microsoft cukup baik, perusahaan tetap mengambil keputusan untuk mengurangi jumlah karyawan.
PHK Massal Microsoft dan Dampaknya
PHK massal di Microsoft berdampak signifikan terhadap jumlah karyawan mereka. Pada akhir Juni 2024, Microsoft mempekerjakan sekitar 228.000 karyawan di seluruh dunia.
Dengan PHK sebesar 6.000 karyawan, ini menjadi gelombang PHK terbesar yang dilakukan Microsoft sejak pengurangan 10.000 posisi pada tahun 2023. Negara bagian Washington bahkan mencatat pengurangan 1.985 karyawan yang berkaitan dengan kantor pusat Microsoft di Redmond.
Kesimpulannya, PHK di Amazon, meskipun dalam skala yang lebih kecil dibandingkan sebelumnya, merupakan indikasi tren yang lebih luas di industri teknologi. Tekanan untuk meningkatkan efisiensi dan beradaptasi dengan perubahan pasar mendorong perusahaan-perusahaan besar untuk melakukan penyesuaian struktur organisasi, yang seringkali berdampak pada jumlah karyawan. Namun, penting untuk diingat bahwa strategi perusahaan tidak hanya berfokus pada pengurangan biaya, tetapi juga pada investasi dan pertumbuhan di bidang-bidang yang dianggap strategis. Ke depan, kita perlu memantau perkembangan lebih lanjut dari langkah-langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan teknologi besar dan dampaknya terhadap pasar kerja.