Rumah mode mewah asal Inggris, Burberry, mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.700 karyawannya. Langkah ini merupakan bagian dari strategi penghematan biaya yang ditargetkan rampung pada tahun 2027 mendatang.
Pengumuman PHK massal ini menyusul kerugian yang dialami Burberry sebesar 66 juta Poundsterling pada tahun 2024. Perusahaan berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing di tengah kondisi ekonomi makro yang menantang.
PHK Massal dan Dampaknya terhadap Tenaga Kerja Burberry
PHK di Burberry akan mengurangi hampir seperlima dari total tenaga kerja global perusahaan. Potensi PHK juga meliputi pabrik Castleford di West Yorkshire, Inggris.
CEO Burberry, Joshua Schulman, menjelaskan bahwa sebagian besar PHK akan berdampak pada tim kantor pusat di seluruh dunia. Namun, dampak terbesar akan dirasakan oleh karyawan Burberry di Inggris.
Schulman juga mengonfirmasi perubahan jadwal kerja di pabrik Castleford, yang terkenal dengan produksi jas panjang berharga tinggi (antara £1.000 hingga £10.000). Shift malam akan dihapuskan.
Ia menegaskan bahwa penyesuaian ini bertujuan untuk melindungi manufaktur Burberry di Inggris. Bahkan, perusahaan berencana melakukan investasi signifikan untuk merenovasi pabrik Castleford pada semester kedua tahun ini.
Strategi Efisiensi Toko dan Operasional Burberry
Selain PHK, Burberry juga akan melakukan penyesuaian jadwal operasional toko. Hal ini berpotensi mengurangi jumlah pekerjaan di sektor ritel.
Penghematan biaya juga akan dilakukan melalui peningkatan efisiensi operasional. Burberry akan fokus pada pengadaan dan pengelolaan real estat yang lebih efisien.
Perusahaan menekankan bahwa pemotongan biaya, termasuk PHK, akan dilakukan sesuai dengan konsultasi yang diperlukan. Burberry didirikan pada tahun 1856 dan telah memproduksi jas hujan ikoniknya di Yorkshire sejak tahun 1972.
Target Penghematan Burberry dan Prospek Ke Depan
Penghematan biaya sebesar £100 juta Poundsterling ditargetkan tercapai pada tahun 2027. Angka ini merupakan gabungan dari program penghematan sebelumnya yang diumumkan pada November 2025 (sebesar £40 juta Poundsterling).
Schulman tetap optimistis terhadap masa depan Burberry. Ia menekankan ketahanan kategori pakaian luar dan syal sebagai bukti potensi pertumbuhan perusahaan.
Meskipun mengakui tantangan ekonomi makro, Schulman yakin Burberry akan segera memasuki fase pertumbuhan yang lebih baik. Ia percaya bahwa langkah-langkah efisiensi yang diambil akan memperkuat posisi Burberry di pasar.
Langkah strategis Burberry ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis. Namun, PHK massal ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi karyawan yang terdampak dan juga menimbulkan pertanyaan tentang dampak jangka panjang terhadap citra dan budaya kerja perusahaan.