preloader

PLTP Lumut Balai Unit 2: Energi Geothermal Pertamina Berproduksi

PLTP Lumut Balai Unit 2: Energi Geothermal Pertamina Berproduksi

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menorehkan prestasi signifikan dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Setelah melalui serangkaian pengujian ketat, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 resmi beroperasi penuh pada 29 Juni 2025. Pembangkit dengan kapasitas 55 megawatt (MW) ini kini menyuplai listrik ke jaringan nasional, menandai tonggak penting dalam upaya Indonesia menuju energi bersih dan berkelanjutan.

Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras tim PGE dan dukungan para pemangku kepentingan. Pengujian Unit Rated Capacity (URC) selama 72 jam memastikan performa pembangkit stabil dan sesuai spesifikasi. Dengan tambahan kapasitas ini, PGE kini mengelola total kapasitas terpasang sebesar 727,5 MW dari enam wilayah operasi.

PLTP Lumut Balai Unit 2 Resmi Beroperasi

PLTP Lumut Balai Unit 2 telah menyelesaikan tahapan pengujian URC dengan sukses. Penerbitan Sertifikat Laik Operasi (SLO) menandai dimulainya operasi penuh dan penjualan listrik kepada PLN.

Integrasi pembangkit ini ke sistem kelistrikan PLN berjalan lancar. Hal ini menandai dimulainya monetisasi aset dan peningkatan kontribusi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama tim dan dukungan pemangku kepentingan. Ia menekankan komitmen PGE dalam menyediakan energi bersih yang andal dan berkelanjutan.

Tambahan Kapasitas dan Target PGE

Dengan beroperasinya PLTP Lumut Balai Unit 2, kapasitas terpasang PGE meningkat. Hal ini memperkuat bauran energi nasional dan semakin mendekatkan target kapasitas terpasang mandiri sebesar 1 gigawatt (GW) dalam 2-3 tahun mendatang.

PGE optimistis dapat mendukung target peningkatan kapasitas panas bumi nasional sebesar 5,2 GW pada periode yang sama. Komitmen ini sejalan dengan roadmap EBT 2025-2034 yang menargetkan kontribusi EBT mencapai 76%.

PGE juga tengah mengembangkan sejumlah proyek strategis lainnya. Proyek tersebut antara lain PLTP Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), proyek co-generation 230 MW, dan eksplorasi green-field PLTP Gunung Tiga di Lampung (55 MW).

Eksplorasi PLTP Gunung Tiga dan Komitmen Nasional

Presiden Prabowo Subianto meresmikan sejumlah proyek energi terbarukan, termasuk eksplorasi PLTP Gunung Tiga (55 MW) milik PGE. Peresmian ini dilakukan secara simbolis di Bondowoso, Jawa Timur pada 26 Juni 2025.

Proyek ini merupakan langkah strategis PGE dalam mendukung target peningkatan kapasitas panas bumi nasional. Presiden Prabowo menekankan pentingnya energi dalam kedaulatan bangsa dan mengapresiasi kemampuan Indonesia dalam menuju swasembada energi.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan pembangunan EBT juga mendorong pertumbuhan industri lokal dan penyerapan tenaga kerja. Pembangunan infrastruktur PLTP Gunung Tiga dimulai pada April 2025.

PLTP Gunung Tiga memiliki karakteristik panas bumi yang menjanjikan. Lokasinya yang strategis di selatan area eksisting Ulubelu, Lampung, membuatnya menjadi proyek yang sangat penting bagi PGE.

Keunggulan panas bumi terletak pada sifatnya yang andal dan stabil. Hal ini berbeda dengan energi terbarukan lainnya seperti tenaga surya dan angin yang bergantung pada cuaca.

Eksplorasi Gunung Tiga dilakukan bertahap melalui tiga sumur. Proses ini menerapkan standar keselamatan dan perlindungan lingkungan yang ketat. Semua aktivitas telah melalui kajian AMDAL dan diawasi ketat untuk meminimalisir dampak lingkungan.

Julfi Hadi, Direktur Utama PGE, menyatakan keyakinan PGE akan terus berkontribusi signifikan dalam membangun ekosistem energi hijau berkelanjutan. Dengan berbagai proyek yang sedang dan akan dikembangkan, PGE berperan penting dalam upaya Indonesia untuk mencapai target bauran energi terbarukan. Keberhasilan PLTP Lumut Balai Unit 2 merupakan bukti nyata komitmen tersebut.

Related Post