preloader

Prediksi Harga Emas 2024: Tembus Rekor Tertinggi?

Prediksi Harga Emas 2024: Tembus Rekor Tertinggi?

Harga emas dunia melesat tajam dalam dua hari terakhir. Kenaikan signifikan ini didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa, serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed). Seorang pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, memberikan analisis mendalam mengenai fenomena ini.

Meskipun sempat mengalami penurunan tajam di pembukaan pasar Eropa, Ibrahim menilai hal tersebut sebagai strategi investor besar untuk mengamankan posisi beli sebelum harga kembali meroket. Ia memperkirakan harga emas akan terus naik.

Pendorong Utama: Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah

Ancaman Israel untuk menyerang reaktor nuklir Iran jika negosiasi program nuklir Iran dengan Amerika Serikat gagal menjadi pemicu utama lonjakan harga emas. Ketegangan ini meningkat seiring ancaman balasan dari Iran.

Menteri Pertahanan Iran mengancam akan menyerang fasilitas militer AS di Timur Tengah. Bahkan, mantan Presiden AS Donald Trump disebut telah memerintahkan penarikan pasukan AS dari beberapa pangkalan di wilayah tersebut. Situasi ini menciptakan ketidakpastian global yang mendorong investor mencari aset aman seperti emas.

Ketegangan di Eropa Timur dan Ambisi Rusia

Konflik Rusia-Ukraina juga berkontribusi signifikan terhadap kenaikan harga emas. Serangan besar-besaran Rusia ke Ukraina dan ambisi untuk menguasai 50% wilayah negara tersebut semakin meningkatkan kekhawatiran global.

Wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia kaya akan tambang dan komoditas strategis. Keadaan ini menimbulkan kekhawatiran akan gangguan pasokan komoditas global. Ancaman Rusia terhadap Jerman, yang terus memasok persenjataan ke Ukraina, semakin memperparah situasi.

Dampak terhadap Pasar Global

Ketegangan geopolitik di Eropa Timur ini menciptakan rasa takut di pasar global. Potensi serangan Rusia terhadap Jerman, misalnya, sangat dikhawatirkan akan berdampak besar pada stabilitas ekonomi global.

Kekhawatiran akan disrupsi pasokan komoditas dari wilayah yang dikuasai Rusia juga turut meningkatkan permintaan emas sebagai aset lindung nilai. Investor melihat emas sebagai tempat yang aman untuk melindungi portofolio mereka di tengah ketidakpastian politik.

Negosiasi Perdagangan AS-Tiongkok dan Sinyal The Fed

Selain faktor geopolitik, negosiasi perdagangan antara AS dan Tiongkok juga memengaruhi harga emas. Kedua negara tengah bernegosiasi mengenai tarif impor baja dan aluminium yang dinaikkan menjadi 55%. Hasil negosiasi ini masih belum pasti dan menjadi faktor ketidakpastian di pasar.

Sementara itu, data inflasi AS yang menunjukkan tren penurunan meningkatkan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed. Meskipun diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan pekan depan, ekspektasi penurunan suku bunga pada tahun 2025 turut mendorong kenaikan harga emas.

Emas sebagai Aset Lindung Nilai

Penurunan suku bunga biasanya akan melemahkan nilai dolar AS, sehingga membuat emas, yang dihargai dalam dolar AS, menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Hal ini meningkatkan permintaan emas.

Kenaikan harga emas juga merupakan respon terhadap ketidakpastian ekonomi global. Emas dianggap sebagai aset lindung nilai yang aman dalam situasi ekonomi yang tidak pasti, sehingga permintaannya cenderung meningkat di tengah ketidakpastian.

Ibrahim Assuaibi optimistis harga emas akan menembus level USD 3.400 dalam waktu dekat, bahkan berpotensi melampaui USD 3.410. Ia memprediksi bahwa jika level USD 3.410 tertembus, harga emas berpotensi kembali ke level USD 3.450, yang dianggapnya sebagai level kunci. Kenaikan harga emas ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari ketegangan geopolitik hingga ekspektasi kebijakan moneter The Fed. Perkembangan situasi global akan terus menentukan pergerakan harga emas di masa mendatang.

Related Post

Konsultasi Gratis!
Ingin bisnis Anda tampil di halaman pertama Google? Konsultasikan dengan kami sekarang!