preloader

Primaya Hospital: Warisan Kesehatan Bandung 60 Tahun Lebih Baik

Primaya Hospital: Warisan Kesehatan Bandung 60 Tahun Lebih Baik

PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY), perusahaan pengelola jaringan Primaya Hospital, resmi mengambil alih pengelolaan Rumah Sakit Rajawali Bandung. Kemitraan strategis ini terjalin dengan Yayasan Kemanusiaan Bandung Indonesia (YKBI), pemilik rumah sakit tersebut. Langkah ini menandai ekspansi signifikan Primaya Hospital di Jawa Barat dan diharapkan meningkatkan pendapatan perusahaan.

Pengelolaan penuh RS Rajawali Bandung akan dilakukan oleh anak perusahaan PRAY, PT Fortuna Melinda Rajawali (FMR), selama 60 tahun. Kesepakatan ini membuka peluang besar bagi Primaya Hospital untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan berkualitas di wilayah Bandung dan sekitarnya.

Kerja Sama Strategis Primaya Hospital dan RS Rajawali Bandung

Perjanjian kerja sama ditandatangani pada 30 Juni 2025 dan tercatat dalam Akta Perjanjian No. 40. FMR akan bertanggung jawab atas seluruh operasional rumah sakit, mulai dari manajemen dan perizinan hingga pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, aset, dan pengembangan fasilitas.

Sebagai kompensasi, FMR akan memberikan pembayaran tahunan kepada YKBI sebesar Rp 120 juta. Direksi PRAY memastikan seluruh proses transaksi dilakukan secara transparan dan bebas dari benturan kepentingan, meskipun terdapat afiliasi melalui kesamaan pengurus antara FMR dan YKBI.

Penguatan Merek Primaya Hospital dan Proyeksi Keuangan

Akuisisi ini merupakan strategi penting bagi PRAY untuk memperkuat posisi Primaya Hospital di Bandung dan Jawa Barat. Dengan pengelolaan penuh, seluruh pendapatan RS Rajawali Bandung akan langsung terkonsolidasi ke dalam laporan keuangan PRAY, sehingga diharapkan meningkatkan pendapatan perusahaan secara signifikan.

Rumah sakit pun akan berganti nama menjadi “Primaya Rajawali Hospital”. Hal ini sejalan dengan strategi penguatan merek Primaya Hospital di Indonesia. Sebuah studi kelayakan yang dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Ferdinand, Danar, Ichsan dan Rekan memastikan transaksi ini wajar, baik dari segi nilai maupun dampak keuangannya. Proyeksi keuangan menunjukkan peningkatan aset, ekuitas, dan laba bersih setelah implementasi kerja sama ini.

Transaksi Saham Komisaris Utama PRAY

Terkait dengan kerja sama ini, terdapat informasi tambahan mengenai transaksi saham yang dilakukan oleh Komisaris Utama PRAY, Yos Effendi Susanto. Pada tanggal 29 Desember 2023, beliau membeli 3.604.200 saham PRAY dengan harga Rp 720 per saham, total investasi mencapai Rp 2,59 miliar.

Tujuan pembelian saham ini dinyatakan sebagai transaksi pribadi. Setelah transaksi tersebut, kepemilikan saham Yos Effendi Susanto di PRAY meningkat menjadi 111.556.600 saham atau setara 0,80 persen.

Implikasi Transaksi Saham terhadap Kepercayaan Investor

Transaksi pembelian saham oleh Komisaris Utama ini dapat diinterpretasikan sebagai bentuk kepercayaan terhadap prospek perusahaan pasca akuisisi RS Rajawali Bandung. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap saham PRAY.

Peningkatan kepemilikan saham oleh petinggi perusahaan seringkali dianggap sebagai sinyal positif bagi pasar, menunjukkan keyakinan internal terhadap kinerja dan prospek bisnis perusahaan di masa depan.

Kesimpulannya, kerja sama antara Primaya Hospital dan RS Rajawali Bandung merupakan langkah strategis yang berpotensi menguntungkan bagi PRAY. Selain memperkuat posisi pasar, akuisisi ini juga memberikan dampak positif terhadap laporan keuangan dan menarik minat investor. Perubahan nama menjadi Primaya Rajawali Hospital akan semakin memperkuat branding Primaya Hospital di Indonesia.

Related Post