Menabung secara rutin, sebuah kebiasaan yang krusial bagi kesehatan finansial, seringkali menjadi tantangan di tengah gempuran gaya hidup konsumtif dan tekanan ekonomi. Survei GoodStats periode 20-30 November 2024 menunjukkan dilema ini: 76,6 persen masyarakat Indonesia mengaku menyisihkan pendapatan untuk ditabung, tetapi hanya 30,1 persen yang benar-benar memiliki tabungan.
Rendahnya angka tersebut diperparah fakta bahwa 23,4 persen responden mengaku tidak konsisten menabung. Kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan pendapatan (28,2 persen) dan kebiasaan impulsif dalam berbelanja (34,5 persen).
Daftar Baca
Tetapkan Tujuan dan Target yang Jelas
Menabung tanpa tujuan yang jelas akan mudah diabaikan. Pakar keuangan, Prita Ghozie, menyarankan untuk membagi tujuan menabung menjadi jangka pendek (1-3 tahun) dan jangka panjang (lebih dari 3 tahun).
Misalnya, tetapkan target menabung untuk liburan tahun depan sebagai tujuan jangka pendek, dan membeli rumah sebagai tujuan jangka panjang. Dengan demikian, alokasi dana menjadi lebih terarah.
Manfaatkan Otomatisasi dan Pola Kecil yang Konsisten
Gunakan fitur autodebet untuk mentransfer sebagian gaji secara otomatis ke rekening tabungan setiap bulan. Metode ini efektif menghindari godaan untuk menggunakan uang tersebut untuk keperluan lain.
Mulailah menabung dengan jumlah kecil, misalnya Rp 10.000-Rp 20.000 per hari. Konsistensi jauh lebih penting daripada jumlah besar yang sulit dipertahankan.
Alternatifnya, sisipkan tabungan mingguan sebesar Rp 150.000. Dalam setahun, Anda dapat mengumpulkan Rp 7,2 juta.
Awasi Pengeluaran dan Batasi Gaya Hidup Konsumtif
Catat setiap pengeluaran bulanan, baik melalui tabel maupun aplikasi, untuk mengidentifikasi kebocoran anggaran. Identifikasi pengeluaran yang bisa dikurangi.
Terapkan aturan 24 jam untuk pembelian impulsif. Tunggu sehari sebelum memutuskan untuk membeli barang yang tidak direncanakan.
Gaya hidup konsumtif adalah penghambat utama. Terapkan aturan 50/30/20: 50 persen untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi.
Kurangi langganan yang tidak diperlukan dan biasakan membawa bekal untuk menghemat pengeluaran.
Strategi Tambahan untuk Memperkuat Kebiasaan Menabung
Pisahkan rekening tabungan dari rekening utama untuk mengurangi godaan menggunakan dana tabungan. Manfaatkan dompet digital untuk memisahkan dana sesuai tujuan.
Manfaatkan pendapatan tambahan dari pekerjaan sampingan, seperti freelance atau dropshipping, untuk langsung ditabung tanpa dicampur dengan gaji utama.
Pantau dan evaluasi progres tabungan secara berkala, minimal bulanan. Lakukan penyesuaian jika terjadi penyimpangan dari target.
Membangun kebiasaan menabung yang sehat dan berkelanjutan membutuhkan strategi cerdas dan konsistensi. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, memanfaatkan otomatisasi, mengontrol gaya hidup konsumtif, dan melakukan evaluasi rutin, Anda dapat mencapai stabilitas keuangan yang lebih baik dan masa depan yang lebih aman. Disiplin dan konsistensi adalah kunci utamanya.