Pinjaman online atau peer-to-peer lending (P2P lending) di Indonesia telah berevolusi dari sekadar solusi konsumtif. Studi terbaru CORE Indonesia menunjukkan pergeseran signifikan dalam penggunaannya.
P2P Lending: Pendukung Utama UMKM Indonesia
Sebanyak 67 persen responden survei CORE Indonesia menyatakan menggunakan pinjaman online untuk keperluan bisnis. Hal ini menunjukkan peran penting P2P lending dalam menopang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Lebih rinci lagi, 55 persen responden menjadikan usaha sebagai tujuan utama penggunaan pinjaman daring. Ini menunjukkan bahwa akses pendanaan digital telah membuka peluang yang lebih besar bagi pelaku UMKM.
Sisanya dialokasikan untuk kebutuhan primer (32 persen), pendidikan (7 persen), kesehatan (2 persen), dan kebutuhan darurat (2 persen). Menariknya, hanya 1 persen yang digunakan untuk kebutuhan tersier.
Dampak Positif yang Signifikan bagi Pengguna
Studi CORE Indonesia membuktikan dampak positif signifikan dari penggunaan pinjaman online untuk usaha. Lebih dari separuh responden (51 persen) melaporkan peningkatan pendapatan dan kemampuan memenuhi kebutuhan harian.
Selain peningkatan pendapatan, akses terhadap pinjaman daring juga berkontribusi pada pengembangan usaha. Ini meliputi peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi produk, jumlah pelanggan, area pemasaran, dan bahkan jumlah karyawan.
Penting untuk dicatat, dampak positif ini jauh lebih terasa pada peminjam yang menggunakan dana untuk kegiatan usaha dibandingkan dengan penggunaan untuk kebutuhan konsumtif.
Stres akibat cicilan pinjaman juga dilaporkan lebih ringan bagi mereka yang menggunakan pinjaman untuk usaha. Hal ini menunjukkan bahwa investasi dalam bisnis memberikan pengembalian yang mampu meringankan beban keuangan.
Edukasi Keuangan: Kunci Penting dalam Mengelola Pinjaman
Peminjam yang menggunakan pinjaman online untuk bisnis cenderung memiliki persepsi yang lebih baik terhadap bunga cicilan. Mereka lebih terbiasa dengan sistem kredit dan memahami skema pembayarannya.
Sebaliknya, peminjam yang menggunakan pinjaman untuk kebutuhan non-usaha cenderung merasakan beban bunga yang lebih berat. Kurangnya pemahaman tentang skema kredit menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Oleh karena itu, edukasi keuangan sangat penting bagi calon peminjam, terutama mereka yang belum familiar dengan dunia kredit. Hal ini akan membantu mereka dalam membuat keputusan keuangan yang lebih bijak.
Kesimpulannya, P2P lending memiliki peran signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi UMKM. Namun, edukasi keuangan tetap menjadi kunci untuk memastikan penggunaan pinjaman online yang bertanggung jawab dan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Data OJK menunjukkan peningkatan penyaluran pinjaman online dan skema BNPL. Ini menjadi indikasi tingginya permintaan dan potensi pertumbuhan sektor ini di masa mendatang. Pentingnya literasi keuangan bagi pengguna menjadi hal krusial yang perlu terus digalakkan.