PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mendorong pemanfaatan jalur laut untuk pengangkutan kendaraan listrik berbasis baterai. Langkah ini dinilai strategis untuk mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dan membuka peluang baru dalam sektor logistik maritim. Pentingnya inisiatif ini dan alasan di baliknya akan dijelaskan lebih lanjut.
Daftar Baca
Peluang Baru dalam Angkutan Laut Kendaraan Listrik
Meningkatnya popularitas kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia menimbulkan tantangan baru dalam logistik distribusi antar pulau. Diperlukan solusi yang efisien dan aman.
Angkutan laut dinilai sebagai solusi paling potensial untuk mendistribusikan kendaraan listrik dalam jumlah besar ke berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini diungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Mengangkut Kendaraan Listrik Berbasis Baterai dengan Aman” yang diselenggarakan oleh BKI di Jakarta.
Arief Nurtjahjo, SVP Operasi Bisnis Klasifikasi PT BKI (Persero), menjelaskan bahwa pertumbuhan pesat EV menciptakan peluang bagi sektor logistik maritim, terutama melalui angkutan laut Battery Electric Vehicle (BEV).
Distribusi kendaraan ramah lingkungan ke luar Jawa, yang infrastrukturnya kurang memadai, akan menjadi lebih efisien berkat angkutan laut. Ini disampaikan Arief pada Kamis (15/5/2025).
Tantangan Baru: Keselamatan di Laut
Pengangkutan kendaraan listrik melalui laut bukan tanpa risiko. Salah satu tantangan terbesar adalah keamanan baterai lithium yang berpotensi mengalami thermal runaway, yaitu kondisi baterai yang kepanasan dan berisiko memicu kebakaran.
Aspek lain yang perlu diperhatikan meliputi penempatan kendaraan di atas kapal, manajemen muatan, dan kesiapan kru kapal dalam menghadapi situasi darurat.
FGD tersebut bertujuan untuk mencari solusi praktis atas tantangan teknis yang ada. Kolaborasi antar sektor menjadi kunci keberhasilan.
Arief menekankan perlunya standar keselamatan tinggi dan mitigasi risiko yang matang dalam pengangkutan EV melalui jalur laut.
Regulasi dan Sinergi Antar Pemangku Kepentingan
Capt. Hendri Ginting, Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan, menyoroti pentingnya kerja sama antara regulator, pelaku usaha, asosiasi seperti GAPASDAP, dan pengelola terminal.
Penempatan kendaraan di atas kapal harus direncanakan dengan cermat demi keselamatan awak kapal dan infrastruktur kapal. FGD ini berperan penting dalam merumuskan regulasi teknis dan operasional.
Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan industri kendaraan listrik sekaligus menjamin keselamatan pelayaran. Capt. Hendri berharap standar baru pengangkutan EV melalui laut dapat diterapkan secara nasional.
BKI berkomitmen untuk mengembangkan standar dan best practice baru dalam industri maritim, sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan dan pengurangan emisi karbon. Hal ini merupakan bagian dari komitmen IDSurvey, holding jasa survei BUMN yang dipimpin BKI.
Komitmen BUMN Dorong Transisi Energi
Inisiatif BKI menunjukkan peran aktif BUMN dalam mendukung transisi energi nasional. Diskusi melibatkan berbagai pihak, termasuk KNKT, akademisi, industri otomotif, dan perusahaan asuransi.
Tujuannya adalah untuk memastikan pengangkutan kendaraan listrik tidak hanya efisien, tetapi juga aman dan berkelanjutan. Dengan kolaborasi yang erat, Indonesia berpotensi menjadi pelopor dalam sistem distribusi kendaraan listrik laut yang aman dan handal.
Inisiatif ini juga memperkuat peran BUMN sebagai penggerak inovasi dan keberlanjutan. Upaya ini membuka jalan bagi masa depan transportasi yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.
Melalui FGD dan komitmen BKI, Indonesia selangkah lebih maju dalam mengembangkan sistem logistik kendaraan listrik yang efisien dan aman. Kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan transisi energi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Keberhasilan ini akan berdampak positif pada perekonomian nasional dan lingkungan.
