Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Didit Herdiawan Ashaf, menekankan pentingnya Gerakan Makan Ikan sebagai bentuk kecintaan terhadap bangsa. Gerakan ini harus terus digalakkan, tidak hanya di tingkat rumah tangga, tetapi juga hingga ke pasar internasional.
Hal tersebut disampaikan Didit dalam acara “Dapur Nusantara: Ikan Bermutu untuk Generasi Emas” yang diselenggarakan KKP. Acara ini merupakan kolaborasi dengan BPPMHKP, Ditjen PDSPKP, Dharma Wanita Persatuan KKP, dan PIMTI, bertempat di Gedung Mina Bahari 3, Jakarta.
Gerakan Makan Ikan: Dari Dapur Keluarga Hingga Pasar Global
Didit mengajak semua pihak untuk menjadikan acara tersebut sebagai aksi nyata kampanye kolaboratif. Tujuannya, meningkatkan konsumsi ikan sebagai sumber protein dan gizi utama demi ketahanan pangan keluarga.
Acara ini melibatkan Regal Springs Indonesia (PT Aqua Farm Nusantara), sebuah perusahaan budidaya ikan tilapia premium. Keikutsertaan Regal Springs mendukung Gerakan Nasional Percepatan Penurunan Stunting dan Pemberdayaan Perempuan.
Rangkaian acara meliputi talk show, demonstrasi memasak, dan lomba memasak. Misi utamanya adalah mendorong konsumsi ikan tilapia sebagai sumber nutrisi optimal dan memberdayakan perempuan dalam inovasi pangan.
Tilapia: Superfood Lokal untuk Generasi Sehat
Regal Springs Indonesia berkomitmen terhadap praktik budidaya berkelanjutan dan bertanggung jawab. Direktur Regal Springs Indonesia, Tri Dharma Saputra, menyatakan pentingnya kolaborasi untuk kesehatan generasi penerus bangsa dan peran perempuan dalam ketahanan pangan.
Ikan tilapia kaya akan protein, rendah lemak, dan kaya omega-3 serta vitamin D. Hal ini menjadikannya pilihan ideal untuk meningkatkan kesehatan keluarga, terutama dalam upaya pencegahan stunting.
Produk-produk Regal Springs telah memenuhi standar nasional dan internasional, serta diekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Asia, dan Eropa. Ini menunjukkan potensi besar tilapia sebagai komoditas unggulan Indonesia.
Kepala Badan BPPMHKP, Ir. Ishartini, menyampaikan bahwa Gerakan Makan Ikan merupakan langkah nyata menuju kedaulatan pangan yang inklusif dan berkelanjutan. Edukasi tentang mutu ikan harus menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Hilirisasi Kelautan: Kerja Sama Internasional untuk Peningkatan Ekonomi
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang menjajaki kerja sama hilirisasi sektor kelautan dengan beberapa negara, termasuk China dan Korea Selatan.
Delegasi KKP dalam Our Ocean Conference (OOC) ke-10 di Busan, Korea Selatan, telah melakukan pembicaraan awal mengenai hal ini. Meskipun belum ada kesepakatan resmi, KKP akan melakukan tindak lanjut.
Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut KKP, Kartika Listriana, menjelaskan bahwa Indonesia membuka peluang kerjasama untuk pengembangan hilirisasi sektor kelautan. Hal ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga mendorong percepatan hilirisasi sektor kelautan dan perikanan. Indonesia memiliki potensi besar dari komoditas seperti rumput laut, ikan tuna, cakalang, tongkol, udang, rajungan, tilapia, dan garam.
Gibran menyinggung beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti penyediaan kawasan industri lengkap dengan cold storage, akses permodalan, penggunaan teknologi efisien, dan pemberantasan illegal fishing. Semua ini penting untuk keberhasilan hilirisasi sektor kelautan dan perikanan.
Secara keseluruhan, acara “Dapur Nusantara: Ikan Bermutu untuk Generasi Emas” menunjukkan komitmen pemerintah dan swasta dalam meningkatkan konsumsi ikan dan mengembangkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Kolaborasi berbagai pihak dan upaya hilirisasi yang berkelanjutan akan sangat penting untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.