Mengatur keuangan keluarga bukan sekadar mencatat pengeluaran dan menabung. Lebih dari itu, evaluasi rutin kondisi finansial, atau *financial check-up*, krusial untuk stabilitas ekonomi rumah tangga. Ini juga menunjukkan perhatian dan kasih sayang pada keluarga.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui program edukasi Sikapi Uangmu, mendorong kesadaran dan keterbukaan dalam membahas keuangan keluarga. Lima langkah *financial check-up* berikut dapat dilakukan bersama pasangan untuk mencapai tujuan tersebut.
Daftar Baca
Menentukan Persentase Penghasilan yang Disisihkan
Langkah pertama adalah menentukan berapa persen penghasilan bulanan yang dialokasikan untuk masa depan. OJK merekomendasikan minimal 10-20 persen untuk tabungan atau investasi.
Dana ini penting untuk kebutuhan jangka panjang dan situasi darurat. Perencanaan yang matang dalam hal ini akan memberikan rasa aman dan tenang bagi keluarga.
Memastikan Ketersediaan Dana Darurat
Setiap keluarga perlu memiliki dana darurat. OJK menyarankan dana darurat minimal 3 hingga 6 kali total pengeluaran bulanan.
Dana ini berfungsi sebagai penyangga saat terjadi hal tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau sakit. Keberadaan dana darurat akan meminimalisir dampak negatif peristiwa tersebut.
Memeriksa Proteksi Asuransi yang Dimiliki
Proteksi dasar juga penting dalam perencanaan keuangan. Keikutsertaan dalam BPJS Kesehatan adalah hal yang wajib.
Jika memungkinkan, tambahkan asuransi jiwa dan pendidikan. Asuransi ini akan membantu mengurangi beban keuangan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Mengevaluasi Pengelolaan Utang
Total cicilan utang sebaiknya tidak lebih dari 30 persen penghasilan bulanan. Utang yang berlebihan dapat mengganggu stabilitas keuangan.
Jika melebihi batas tersebut, berpotensi menimbulkan stres finansial dan menghambat perencanaan keuangan lainnya. Aturlah utang dengan bijak.
Membuat Rencana Keuangan Masa Depan
Perencanaan masa depan sangat penting. Ini mencakup pendidikan anak, kebutuhan orang tua, dan juga rencana pribadi.
Perencanaan yang matang memastikan stabilitas keuangan jangka panjang. Jangan sampai kebutuhan di masa depan menganggu keuangan di masa kini.
Komunikasi Terbuka: Kunci Sukses Mengelola Keuangan Keluarga
Membicarakan keuangan seringkali dianggap memicu konflik. Namun, OJK menekankan pentingnya komunikasi terbuka sebagai bentuk kasih sayang.
Komunikasi terbuka akan membantu keluarga menghadapi tantangan finansial bersama. Lakukan *financial check-in* rutin dalam suasana santai, misalnya saat makan malam bersama.
Melalui *financial check-up* rutin dan komunikasi terbuka, keluarga dapat membangun fondasi keuangan yang kokoh. Hal ini akan menciptakan rasa aman dan harmonis dalam keluarga. Ingatlah bahwa pengelolaan keuangan yang baik merupakan investasi untuk masa depan yang lebih cerah.