Pemerintah Indonesia gencar mengoptimalkan potensi ekonomi syariah nasional. Targetnya, menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia. Upaya ini dilakukan secara inklusif, meliputi peningkatan investasi sektor halal, penguatan keuangan syariah, dan dukungan inovasi teknologi. Semua ini bertujuan membangun ekosistem ekonomi syariah yang kuat dan berkelanjutan.
Salah satu langkah kunci adalah penguatan sektor halal. Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Sarasehan Ekonom Islam Indonesia pada 15 Mei 2025. Beliau menekankan pentingnya sektor halal sebagai pilar utama perekonomian nasional.
Daftar Baca
Potensi Jadi Pusat Ekonomi Syariah Global
Indonesia memiliki potensi besar menjadi pusat ekonomi syariah global. Jumlah penduduk muslim mencapai 245,97 juta jiwa pada 2024. Kontribusi ekonomi syariah terhadap PDB pada tahun yang sama mencapai 46,71%. Indonesia juga menempati peringkat ke-3 dalam Global Islamic Economy Indicator berdasarkan State of the Global Islamic Economy Report 2023/2024.
Data ini menunjukkan kekuatan ekonomi syariah Indonesia. Sektor ini menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi riil. Pemerintah terus berupaya meningkatkan daya saing ekonomi syariah di kancah internasional.
Penguatan UMKM dan Kerja Sama Internasional
Pemerintah memberikan kemudahan sertifikasi halal gratis bagi UMKM. Langkah ini sangat signifikan karena sebelumnya UMKM menanggung biaya dan proses yang rumit. Kini, prosesnya dipermudah melalui deklarasi mandiri dan transparansi komposisi produk.
Kemudahan ini penting untuk mendorong pertumbuhan UMKM dalam ekosistem halal. Kebijakan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. UMKM diberi wewenang melakukan self-assessment dan wajib mencantumkan transparansi komposisi produk yang halal.
Kerja Sama Internasional
Indonesia telah menjalin kerja sama internasional yang luas. Terdapat Mutual Recognition Agreement (MRA) dengan berbagai negara. Brunei Darussalam, Jepang, dan Korea Selatan mengapresiasi standar halal Indonesia.
Standar halal Indonesia diakui sebagai representasi kualitas dan proses produksi yang baik. Hal ini membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk halal Indonesia.
Potensi Pasar Haji dan Umroh
Indonesia memiliki potensi besar di industri haji dan umroh. Kontribusinya mencapai sekitar USD 8 miliar per tahun ke Arab Saudi. Pelaku usaha nasional dapat memanfaatkan peluang pasar ini.
Peluang pasar meliputi penyediaan makanan, akomodasi, dan layanan pendukung lainnya untuk jamaah Indonesia. Salah satu usulan konkret adalah kerja sama sistem pembayaran digital antara Bank Indonesia dan otoritas moneter Saudi melalui QRIS.
Pengelolaan Risiko Keuangan dan Hilirisasi
Pemerintah juga fokus pada pengelolaan risiko keuangan, khususnya bagi masyarakat. Inovasi keuangan syariah berupa Bullion Bank atau Bank Emas diluncurkan. Bank Emas ini menawarkan alternatif simpanan berbasis emas.
Emas dipilih karena terbukti stabil selama krisis. Bank Emas ini sepenuhnya syariah compliant. Pemerintah juga menekankan pentingnya hilirisasi untuk meningkatkan cadangan devisa dan kemandirian industri.
Hilirisasi Mineral Strategis
Pemerintah mendorong pengolahan mineral strategis seperti tembaga dan emas. Freeport Indonesia, misalnya, mampu memproduksi sekitar 70 ton emas per tahun.
Produksi emas ini melampaui cadangan beberapa negara tetangga. Pengelolaan emas menjadi strategi mitigasi risiko ekonomi dan penguatan sistem keuangan nasional berbasis aset riil.
Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan ekonomi syariah. Dengan berbagai strategi yang terintegrasi, Indonesia berpotensi besar menjadi pusat ekonomi syariah global. Keberhasilan ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Langkah-langkah konkret seperti kemudahan sertifikasi halal dan kerja sama internasional akan semakin memperkuat posisi Indonesia di kancah ekonomi syariah dunia.