preloader

Sri Mulyani: Dividen BUMN Danareksa, Target PNBP Terancam?

Sri Mulyani: Dividen BUMN Danareksa, Target PNBP Terancam?

Pemerintah Indonesia menghadapi defisit potensial pendapatan negara sebesar Rp 80 triliun. Hal ini diakibatkan pengalihan setoran dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke Danantara, lembaga pengelola investasi baru. Langkah ini bertujuan meningkatkan investasi di dalam negeri, namun berdampak pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Target PNBP tahun ini, semula dipatok Rp 513,6 triliun, kini diperkirakan hanya mencapai Rp 477,2 triliun atau 92,9 persen dari target. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, menjelaskan detail dampak kebijakan ini kepada Komisi XI DPR RI.

Dampak Pengalihan Dividen BUMN ke Danantara

Pengalihan dividen BUMN senilai Rp 80 triliun ke Danantara menimbulkan kekhawatiran akan defisit PNBP. Pemerintah berupaya meminimalisir kerugian ini dengan mencari sumber penerimaan baru.

Sri Mulyani optimistis dampak negatifnya bisa ditekan. Ia menargetkan defisit hanya sekitar Rp 40 triliun, bukan Rp 80 triliun seperti perkiraan awal.

Upaya Pemerintah Meminimalisir Defisit PNBP

Pemerintah akan berupaya keras untuk menutup selisih Rp 40 triliun. Langkah ini meliputi pencarian sumber penerimaan negara baru, serta optimalisasi penerimaan PNBP dari sektor lain.

Realisasi PNBP hingga semester I 2025 telah mencapai Rp 224,2 triliun. Pemerintah berharap kinerja PNBP di semester II akan meningkat berkat kontribusi dari Kekayaan Negara yang Dipisahkan (KND) dan pendapatan layanan dari kementerian/lembaga.

Tantangan di Sektor Sumber Daya Alam

Pendapatan dari sektor sumber daya alam (SDA), terutama migas dan nonmigas, diprediksi masih akan mengalami tekanan. Pemerintah perlu strategi khusus untuk mengoptimalkan penerimaan dari sektor ini.

Meskipun ada tantangan, pemerintah tetap optimistis. Upaya diversifikasi sumber penerimaan dan optimalisasi sektor lain diharapkan dapat mengurangi dampak negatif pengalihan dividen BUMN.

Peran Strategis Danantara dalam Peningkatan Investasi

Meskipun menyebabkan defisit PNBP sementara, Danantara diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi. Lembaga ini diproyeksikan untuk menarik investasi besar, terutama di sektor strategis.

Investasi di kuartal I 2025 masih lesu, hanya mencapai 2,1 persen. Sri Mulyani menekankan perlunya pertumbuhan investasi sekitar 4,5-4,7 persen untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di level 5 persen. Danantara diharapkan mampu menarik investasi swasta untuk mengatasi hal ini.

Menarik Investasi Swasta

Sri Mulyani akan terus berkoordinasi dengan tim Danantara. Tujuannya adalah untuk memastikan Danantara mampu menarik investasi signifikan, baik domestik maupun asing, guna menggenjot pertumbuhan ekonomi.

Keberhasilan Danantara dalam menarik investasi swasta akan menjadi kunci keberhasilan strategi pemerintah ini. Hal ini akan menentukan tercapainya target pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemerintah menyadari adanya trade-off antara penguatan investasi jangka panjang melalui Danantara dan potensi defisit PNBP jangka pendek. Keberhasilan strategi ini bergantung pada kemampuan Danantara dalam menarik investasi signifikan dan upaya pemerintah dalam mencari sumber penerimaan negara baru. Ke depan, pemantauan ketat terhadap kinerja Danantara dan evaluasi berkala terhadap strategi ini akan sangat penting.

Related Post