preloader

Sri Mulyani Waspada! Krisis Ekonomi Global: Ancaman Nyata atau Isapan Jempol?

Sri Mulyani Waspada! Krisis Ekonomi Global: Ancaman Nyata atau Isapan Jempol?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kekhawatirannya terhadap ketidakpastian ekonomi global yang semakin kompleks.

Situasi geopolitik yang fluktuatif dan sulit diprediksi menjadi penyebab utama.

Ketidakpastian Global yang Berkepanjangan

Sri Mulyani menyebut ketidakpastian ekonomi global bukan bersifat sementara, melainkan pergeseran jangka menengah hingga panjang.

Hal ini disampaikannya dalam acara CNBC Indonesia Economic Update 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025).

Ia menekankan bahwa penyebabnya bukan bencana alam, melainkan kebijakan-kebijakan unilateral.

Salah satu contohnya adalah penerapan tarif impor sepihak oleh Amerika Serikat terhadap mitra dagangnya.

Unilateralism dan Melemahnya Lembaga Multilateral

Kebijakan unilateral AS, seperti tarif impor, membentuk tata kelola global yang baru.

Situasi ini diperparah dengan menurunnya kepercayaan negara-negara besar terhadap lembaga keuangan multilateral.

Lembaga seperti WTO, IMF, dan Bank Dunia dianggap tak lagi mampu mengakomodasi kepentingan negara-negara maju.

Akibatnya, negara-negara kuat cenderung menyelesaikan masalah secara bilateral, bukan multilateral.

Fungsi WTO sebagai mediator sengketa perdagangan pun dinilai semakin berkurang.

Sri Mulyani menyayangkan hal ini, mengingat banyak negara masih berharap penyelesaian sengketa melalui jalur multilateral.

Dampak Tarif Resiprokal Trump terhadap Indonesia

Presiden AS Donald Trump pada April 2025 mengumumkan kebijakan tarif resiprokal atau tarif Trump yang mengejutkan dunia.

Kebijakan ini menetapkan tarif impor universal 10 persen untuk semua barang impor dari seluruh mitra dagang AS.

Indonesia terkena dampak tarif tambahan hingga 32 persen, terutama pada sektor padat karya seperti tekstil, alas kaki, dan furnitur.

Kebijakan tarif resiprokal ini diterapkan sebagai respons atas tarif yang dikenakan negara lain terhadap produk AS.

Secara keseluruhan, situasi ekonomi global saat ini diwarnai oleh ketidakpastian yang kompleks dan berkelanjutan, menuntut strategi adaptasi yang cermat dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Minimnya kepercayaan terhadap lembaga multilateral menunjukkan perlunya reformasi dan adaptasi sistem global untuk menghadapi tantangan ekonomi masa depan.

Related Post